Pemerintah Terus Evakuasi Warga di Radius Bahaya Letusan Gunung Ibu

JAKARTA, SIMBUR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diwakili Deputi Bidang Sistem Strategi Raditya Jati dan Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat Andria Yuferryzal mendampingi Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat untuk mengungsikan masyarakat yang masih berada di wilayah atau zona bahaya Gunung Ibu. Hal itu disepakati dalam rapat koordinasi yang digelar di Pos Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu di Kantor Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara pada Jumat (17/1).

Rapat ini dihadiri BPBD Provinsi Maluku Utara, Bupati Halmahera Barat, Sekda Halmahera Barat, Dandim 1501/Ternate, Kapolres Halmahera Barat, Forkopimda Halmahera Barat, Kepala Desa dan tokoh masyarakat di wilayah zona bahaya Gunung Ibu.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyampaikan peran BNPB dalam hal ini adalah memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah dan memenuhi kekurangan yang ada. “Kami mendampingi dan memastikan kesenjangan yang terjadi di lapangan dapat selesai,” kata Raditya.

Dirinya menambahkan, penanggulangan bencana adalah tugas bersama, perlu adanya kolaborasi semua pihak. “Tugas bersama hari ini sampai besok adalah melakukan evakuasi dan meyakinkan masyarakat berada di zona yang aman. Pentingnya kawasan terancam tersebut betul-betul tidak ada aktivitas untuk sementara selama dalam status awas,” imbuhnya.

“Kami dari pemerintah pusat tentunya selalu koordinasi terus, khususnya kementerian dan lembaga lain yang akan mendukung. Namun kami melihat kesiapan dari pemerintah daerah saat ini sudah bagus. Perlu kita lihat perkembangan ke depan dan kita evaluasi setiap hari,” imbuh Raditya

Harapannya tentu agar penanganan berjalan dengan maksimal dan tidak ada korban jiwa jika nantinya ada erupsi kembali. “Dan kita pastikan semua berjalan dengan optimal demi keselamatan masyarakat dan demi tanggung jawab kita bersama dalam melayani masyarakat,” pungkasnya.

James Uang, Bupati Halmahera Barat menegaskan akan berusaha memindahkan warga pada enam desa tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala desa serta tokoh masyarakat setempat agar untuk sementara waktu berkenan untuk pindah ke pengungsian.

“Berdasarkan rekomendasi PVMBG pada level 4 ini ada 6 desa yang dalam radius 5 sampai 6 km harus dievakuasi, warga mengosongkan desa mereka untuk dibawa ke tempat pengungsian, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” kata James.

Adapun enam desa yang dimaksud adalah desa yang berada di Kecamatan Tabaru yaitu, Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke. Dari enam desa tersebut, warga Desa Sangaji Nyeku sudah terevakuasi semua oleh Tim Gabungan menuju beberapa titik pengungsian.

Untuk mendukung itu, Bupati telah mengeluarkan imbauan tentang Pengendalian dan Pengamanan Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Api Ibu di Wilayah Kecamatan Tabaru ditujukan kepada Camat Tabaru dan Kepala Desa Se-Kecamatan Tabaru.

Isi imbauan antara lain, agar masyarakat tidak beraktifitas di dalam zona rekomendasi bahaya Gunung Ibu, bijak dalam memberikan izin keramaian kepada warga masyarakat, dan ketika terjadi letusan agar masyarakat menghindari lokasi rawan bencana dan berlindung di tempat aman.

Rapat koordinasi ini sekaligus mengaktifkan Pos Komando dengan Dandim 1501/Ternate Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono sebagai Komandan Posko. Pada kesempatan ini Adietya menyampaikan fokus utama operasi dalam beberapa hari ke depan ialah meneruskan evakuasi di lima desa tersisa.

“Dari kemarin sudah mengerahkan 260 personil TNI, Polri, Satpol PP dan tenaga kesehatan di lokasi untuk menyiapkan kegiatan evakuasi masyarakat, kurang lebih satu desa dievakuasi. Harapannya dalam dua hari ini dapat menyelesaikan semua proses evakuasi,” ungkap Adietya.

Evakuasi Warga Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku, menjadi prioritas tim Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Erupsi Gunung Ibu. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkosongkan radius sektoral 6 km arah utara bukaan kawah Gunung Ibu.

Enam desa di wilayah Kecamatan Tabaru tersebut adalah Desa Sangaji Nyeku, Soasangaji, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, dan Todoke. Berdasarkan data kependudukan desa setempat, sebanyak 2.959 Jiwa / 838 KK yang harus melakukan evakuasi sementara.

Pada Jumat (17/1), terdapat penambahan jumlah pengungsi sebanyak 85 warga menempati sejumlah titik pengungsian. Pos Komando Tanggap Darurat yang berpusat di Jailolo mencatat jumlah warga yang telah dievakuasi per Jumat sebanyak 226 jiwa. “Warga menempati dua titik pengungsian dengan rincian 208 jiwa mengungsi di Gereja Desa Tongute dan 18 jiwa mengungsi di Balai Desa Tongute,” ujar Abdul Muhari, Ph.D, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Satgas PB Erupsi Gunung Ibu menargetkan seluruh warga terdampak di Kecamatan Tabaru selesai di evakuasi pada Minggu (19/1). “Teknis evakuasi warga akan dibantu oleh personil TNI Polri dan pemerintah daerah setempat,” ungkapnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat mengimbau 10 lokasi sekolah yang berada di wilayah rawan bencana untuk meliburkan siswanya sementara waktu. Selanjutnya, Dinas Pendidikan akan mengorganisir kegiatan belajar mengajar di lokasi yang lebih aman.

Berdasarkan catatan Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Ibu, hingga tanggal 17 Januari Gunung Ibu telah mengalami sebanyak 968 kali gempa Letusan, 73 kali gempa Guguran, 2.024 gempa Hembusan, 222 kali gempa Harmonik, 21 kali gempa Tornillo, 8.418 kali gempa Vulkanik Dangkal, 404 kali gempa Vulkanik Dalam, 66 kali gempa Tektonik Lokal, dan 293 kali gempa Tektonik Jauh, dan 1 kali Gempa Terasa.

Pengamatan visual PGA Ibu pada 18 Januari 2025 pukul 6.00 WIT menunjukkan gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100-200 m di atas puncak kawah. “Teramati 28 kali letusan dengan tinggi 300-700 m dan warna asap putih dan kelabu,” tutupnya.(red)