Tiga Ton Garam Ditabur di Langit Sumsel

# Total Korban Tewas akibat Banjir OKU Jadi Enam Orang

JAKARTA, SIMBUR – Mendukung penanganan darurat bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah yang ada di Sumatera Selatan, Badan Nasioal Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkoordinir pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Operasi TMC ini dilakukan berdasarkan arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M saat meninjau wilayah lokasi terdampak di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Abdul Muhari, Ph.D, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, Rapat Koordinasi bersama unsur forkopimda pemerintah daerah terdampak lainnya. Terdiri dari Pemprov Sumatra Selatan, Pemkab OKU, Pemkab OKU Selatan dan Pemkab Muara Enim pada Selasa (28/5).

“Operasi TMC pun dimulai sejak Kamis (30/5) dan Posko TMC didirikan di Pangkalan Udara Sri Mulyono Palembang. TMC telah dilakukan sebanyak tiga sorti hingga Sabtu (1/6) dan telah menyemai tiga ton NaCl di langit Sumatra Selatan,” ungkap Muhari melalui siaran pers yang diterima redaksi, Minggu (2/6).

Adapun rincian wilayah yang telah disemai pada sortie satu atau Jumat (31/5) di sekitar wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir. Untuk sortie kedua atau Sabtu (1/6) pagi, penyemaian dilakukan pada wilayah Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin. Selanjutya pada sortie ketiga atau Sabtu (1/6) siang, TMC dilakukan pada wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir,” jelasnya.

Tim operasi TMC hari masih berada di lokasi untuk mempersiapkan penyemaian di beberapa lokasi yang berpotensi terjadinya turun hujan, sesuai dengan pantauan satelit cuaca. “Rencananya operasi TMC ini akan dilakukan hingga Senin (3/6), namun jika diperlukan kembali maka operasi dapat diperpanjang sesuai kebutuhan di lapangan,” tutupnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang telah dihimpun BNPB hingga Jumat malam, tercatat korban yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia berjumlah enam orang. Sementara itu, jumlah pengungsi mengalami penambahan sebanyak lima kepala keluarga (KK) sehingga jumlahnya menjadi 10 KK.

Kendati demikian, tim gabungan masih terus berupaya melakukan penanganan darurat seperti pembersihan lingkungan di tiga desa yang berada di Kecamatan Ulu Ogan, yakni Desa Ulak Lebar, Gunung Tiga, dan Desa Klumpang. Pembersihan di ketiga desa ini ditargetkan dapat selesai dalam waktu tujuh hari. “Guna mendukung operasi tersebut, tim gabungan mengerahkan sejumlah unit mobil truk dan alat berat berupa ekskavator,” ujar Muhari.

Terkait aktivitas Posko Induk, Pos Kesehatan, dan pos pelayanan kependidikan dan kependudukan masih dilanjutkan guna membantu masyarakat ddalam pengurusan dokumen yang rusak akibat banjir. Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar para korban terdampak banjir juga masih dilakukan dengan mendistribusikan bantuan logistik baik berupa penyaluran sembako untuk dapur umum di seluruh desa terdampak maupun langsung kepada masyarakat untuk diolah secara mandiri.

Adapun kondisi mutakhir saat ini untuk wilayah OKU bagian hulu seperti kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay, Rayap, Kota Baturaja, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya terpantau banjir telah surut dan menuju fase pemulihan. Sedangkan untuk OKU wilayah hilir seperti sebagian wilayah Kedaton Peninjauan Raya pada Jumat 31 Mei 2024 telah surut.

Bukan hanya penanganan korban terdampak banjir, tim gabungan juga masih terus berupaya melakukan perbaikan sarana infrastruktur yang rusak, khususnya infrastruktur vital seperti jembatan dan akses jalan. “Salah satunya adalah jembatan penghubung di Desa Negeri Ratu yang terputus serta jalan Desa Pedataran yang terkena longsor sehingga menyebabkan akses ke Ulu Ogan dari Pedataran terputus,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto melakukan kunjungan kerja ke wilayah terdampak banjir di Kabupaten OKU pada Selasa (28/5). Seusai meninjau, Kepala BNPB melanjutkan agenda yakni memimpin rapat koordinasi penanganan darurat banjir yang ada.

Ia juga berkesempatan untuk menyerahkan dukungan dana siap pakai kepada Pemerintah Daerah OKU senilai Rp250 juta, kemudian kepada Pemerintah Daerah OKU Selatan sebesar Rp250 juta, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim sebesar Rp200 juta. BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dan peralatan berupa makanan siap saji, sembako, selimut, matras, kasur lipat, tenda, perahu karet dan lainnya. (red)