- Pangdam II/Sriwijaya Ikuti Rakor Virtual Tingkat Menteri soal Peluncuran Desk Koordinasi Penanganan Karhutla dan Perlindungan PMI-TPPO
- Perkuat Keamanan dan Pembinaan, Kodim 0415/Jambi Jalin Sinergi dengan Lapas Kelas IIB Muara Bulian
- Petik Berkah Ramadan, Korem 043/Gatam Berbagi Takjil Gratis untuk Masyarakat
- Cuaca Ekstrem Berpotensi Bencana, Sumsel Dilanda Hujan Deras hingga Jelang Lebaran
- Jaksa KPK Ragukan Keterangan Berbeda dari Terdakwa Kontraktor
Pelajar Terseret Banjir dan Hanyut di Sungai Ogan, Ditemukan Tidak Bernyawa

PALEMBANG, SIMBUR – Baru saja kemarin empat orang hilang terseret arus banjir di Desa Batang Hari, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU. Kembali musibah, seorang pelajar SMP Negeri di OKU bernama AD hanyut dan tenggelam terbawa derasnya arus Sungai Ogan.
Warga Desa Pusar, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten OKU, mengalami kejadiannya pada Sabtu (25/5/24) sekitar pukul 09.00 WIB. Kantor Basarnas Sumsel menerima informasi terjadi kondisi membahayakan manusia tersebut pada sabtu sore sekitar Pukul 15.45 WIB.
Basarnas langsung merespons dengan memerintahkan kasubsi operasinya Manca Rahwanto SE, yang saat sedang melaksanakan operasi SAR terhadap penumpang mobil travel engkel elf yang terseret arus banjir di Desa Batang Hari Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU.
Masih ada 2 orang lagi yang belum ditemukan, tim rescue menjadi 2 bagian. Satu tim melanjutkan pencarian terhadap korban mobil travel yang terseret arus banjir dan satu tim lagi bergerak kelokasi kejadian tempat pelajar SMP Negeri 7 tenggelam.
Awal mulanya, Sabtu (25/05/24) pihak sekolah SMP Negeri di OKU meminta bantuan murid-muridnya datang ke sekolah. Untuk melakukan kerja bakti membersihkan ruang kelas masing-masing yang kotor dan penuh lumpur pasca terjadi banjir.
Sekitar pukul 09.00 WIB saat semua sibuk melakukan pembersihan korban bersama lima orang temannya pergi ke sungai untuk mengambil air. Ketika berada di sungai tiba-tiba korban mengajak kelima temannya untuk mandi namun ditolak. korban pun tetap nekad mandi sendiri di sungai dengan cara melompat.
Karena derasnya arus Sungai Ogan pasca banjir dan korban juga tidak bisa berenang seketika tubuh korban terseret arus. “Melihat korban hanyut kelima temannya berusaha untuk menolong, namun dikarenakan derasnya arus kelima rekan korban tidak mampu menjangkau sehingga mengakibatkan korban tenggelam,” jelas Raymond Konstantine SE kepala Basarnas Sumsel.
Pencarian Minggu (26/5/24) merupakan pencarian hari kedua, dimana untuk proses pencarian sudah mulai sejak pukul 07.00 WIB. Bersama dengan potensi SAR seperti BPBD OKU dan Masyarakat. Pencarian dilakukan dengan membagimenjadi dua SRU.
“SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu-perahu masyarakat dengan luas area pencarian hingga radius 10 Km persegi. Lalu SRU 2 jika dimungkinkan akan melakukan penyelaman dilokasi awal kejadian serta melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat di sepanjang pesisir Sungai Ogan,” kata Raymond.
Korban hanyut dan tenggelam terbawa derasnya arus sungai ogan Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat, akhirnya ditemukan oleh team SAR gabungan pada Minggu (26/5/24) kemarin.
Kepala Kantor Basarnas Sumsel Raymond Konstantin melalui Dantim Rescuernya M Triyono membenarkan informasi tersebut. “Ya korban atas nama AD sudah kami temukan dalam keadaan meninggal dunia,” tegas Triyono.
Tim Sar dibagi menjadi beberapa SRU, dengan SRU 1 melakukan penyisiran permukaan menggunakan perahu karet dan perahu-perahu masyarakat serta melakukan circle (ombak buatan) ditempat-tempat yang dicurigai adanya korban sedangkan SRU 2 melakukan melakukan pencarian melalui jalur darat dan penyebaran informasi kepada masyarakat disepanjang pesisir sungai ogan ujar triyono
Akhirnya hari ini yang merupakan pencarian hari ke dua membuahkan hasil. Sekitar pukul 17.55 WIB korban ditemukan oleh warga dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi mengapung di pinggir sungai ogan tepatnya di Desa Kebun Jeruk, Kecamatan Baturaja Barat atau sekitar radius 3,5 Km dari lokasi awal kejadian.
Selanjutnya korban dievkuasi dan dibawa kerumah duka guna dilakukan proses pemakaman. Dengan ditemukannya korban maka operasi Sar dinyatakan selesai dan ditutup. (nrd)