Sepekan Satu Korban Banjir Belum Ditemukan, Pencarian Dihentikan

PALEMBANG, SIMBUR – Pasca sepekan melakukan upaya pencarian terhadap korban terseret arus banjir di Desa Batang Hari, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU, kemarin Rabu (29/5/24) pagi. Tiga orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, maka tinggal satu korban terseret banjir yang belum ditemukan. Tim Sar sebelumnya menemukan 2 orang korban telah meninggal dunia pada Jumat (24/5/24) yakni Hartati binti Nano (60) dan Naslaini binti Kuing (58th). Keesokan harinya Firmansyah (47) juga ditemukan.

Raymond Konstantine SE, selaku Kepala
Basarnas didampingi Kasubsi Operasi Manca Rahwanto SE mengatakan pada hari ke tujuh ini upaya tim sar telah dimaksimalkan, tidak hanya melalui jalur sungai tetapi juga melalui penyisiran jalur darat.

“Area pencariannya diperluas hingga radius 40 kilometer, serta penyebaran informasi kepada masyarakat disepanjang aliran Sungai Ogan. Namun hingga sore hari ini (29/05) yang merupakan hari terakhir pencarian. Korban belum juga ditemukan,” Kata Manca.

Dari koordinasi dan evaluasi bersama antara tim sar gabungan dan pihak keluarga korban, sepakat operasi Sar dinyatakan dihentikan dan ditutup.

Sesuai UU Sar No 29 tahun 2014 Pasal 34, operasi Sar dilaksanakan paling lama tujuh hari, selanjutnya akan dilakukan pemantauan mengingat tidak ada tanda-tanda keberadaan korban, namun, saat dalam masa pemantauan apabila ada laporan indikasi keberadaan korban, maka operasi Sar dapat dibuka kembali.

Diberitakan sebelumnya, bajir bandang terjadi Kamis (23/5/24) sekitar pukul 01.00 WIB, di tikungan jalan lintas Sumatra, Desa Batang Hari, dengan debit air Sungai Ogan mengalami kenaikan dan sudah menggenangi jalan. Namun ada dua kendaraan yaitu dump truck dan travel engkel elf, mencoba untuk menerobos genangan banjir.

Sewaktu menerobos genangan banjir, tiba-tiba debit air kembali naik, disertai dengan arus yang semakin deras dan material kayu dan pohon besar yang ikut terseret. Membuat kedua kendaraan tersebut berhenti.

Melihat debit air yang terus meningkat 2 orang penumpang kendaraan mobil dump truk atas nama Ranto Pardede sebagai opir (33) dan Iwan sebagai Kernet (34) bersama satu orang penumpang mobil engkel Elf Erwansyah (39) keluar menerobos air menuju ke arah atap rumah warga.

Sementara 6 orang penumpang mobil elf masih berada di atap mobil, namun karena derasnya arus, seketika mobil engkel elf dan 6 orang tersebut ikut terseret arus. Tak berselang lama, dari 6 orang penumpang yang terseret arus. 1 orang penumpang atas nama Sukurman (60) berhasil menyelamatkan diri. Namun satu orang lagi penumpang atas nama H (7) ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan 4 orang lainnya dinyatakan hilang. (nrd)