- Bupati OKI Terpilih Siap Dilantik dan Ikut Retret Kepala Daerah
- Jelang Pelantikan, Bupati dan Wakil Bupati Muba Terpilih Cek Kesehatan
- Hakim Sebut Ancaman Hukuman terhadap Juru Parkir Pemilik Senpira Bisa Seumur Hidup tapi Hanya Dituntut 3 Tahun
- Tersangka dan Barang Bukti Diserahkan ke Penuntut Umum, Kadisnakertrans Sumsel Deliar Marzoeki Segera Jalani Sidang
- Indonesia Masuk Tiga Besar Industri Fashion Muslim Dunia
Karhutla Terjadi di Way Kambas, Diduga Sengaja Dibakar Orang dengan Tujuan Berburu

# Serdadu Turun Tangan Perangi Api
LAMPUNG, SIMBUR – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menimpa kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Kebakaran terjadi di Resort Susukan Baru Seksi 1 dan 2 Desa Rantai Jaya Udik 2, Kec. Sukadana, Kabupaten Lampung Timur.
Dandim 0429/Lamtim Letkol Arm Arief Budiman mengatakan, berdasarkan hasil pantauan menara pengawas kepulan asap hitam terjadi sekira Pukul 13:00 WIB. “Kemudian Tim terdiri dari Babinsa Koramil 429-05/Sukadana Kodim 0429/Lamtim Serda Indra dan Serda Triyanto, personel Mitra RPU (Rhino Protection Unit), Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT), serta masyarakat total ada 33 Orang langsung meluncur ke lokasi,” ujar Letkol Arief Rabu (20/3) lalu.
Sulitnya medan untuk mencapai lokasi kebakaran, kata dia, menyebabkan Tim baru tiba sekitar pukul 14:15 WIB. “Tim langsung bergegas melakukan pemadaman menggunakan 2 unit mobil tangki semprot dan gepyokan dari tanaman di sekitar,” imbuhnya.
Dengan usahanya tersebut, Dandim mengapresiasi sekaligus berpesan kepada Babinsa yang terlibat pemadaman agar tetap memperhatikan faktor keamanan. “Sesuai info dari Babinsa Serda Indra, api sangat mudah menyebar dengan cepat karena ilalang yang kering dan angin kencang sedangkan alat pemadamannya hanya menggunakan alat seadanya seperti tanki semprot dan gepyokan. Namun berkat perjuangan yang luar biasa, Alhamdulillah setelah berjibaku selama ±5 Jam (Pukul 19:00 WIB) api berhasil dipadamkan.” jelasnya
Sementara Kepala Seksi 1 Balai TNWK Jonfi dalam keterangannya mengatakan belum bisa secara pasti memberikan data luasan yang terbakar. “Untuk luasan belum bisa kami katakan, namun dapat diduga sebagai penyebabnya adalah adanya unsur kesengajaan dari orang yang tidak bertanggung jawab dengan membakar hutan dengan tujuan berburu dan ini sudah masalah klasik,” jelas Jonfi.
“Yang pasti kami sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahayanya melakukan aktivitas ilegal termasuk membakar hutan,” pungkasnya.(red)