Banjir dan Longsor Sapu Sumbar, Dua Warga Hilang dan Satu Korban Tewas

JAKARTA, SIMBUR – Sejumlah tempat di tiga wilayah, Kabupaten Agam, Padang Pariaman dan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, dilanda bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor. Peristiwa tersebut berlangsung pada hari ini, Jumat (14/7).

Abdul Muhari PhD, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat melaporkan tiga wilayah administrasi yang terdampak banjir yaitu Kabupaten Agam, Padang Pariaman dan Kota Padang. “Dua warga korban longsor masih dinyatakan hilang di Jorong Pantas, Kabupaten Agam. Pada kabupaten ini beberapa titik longsoran berdampak pada kerusakan bangunan dan prasarana,” ungkap Muhari melalui siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (15/7).

Sejumlah kerusakan teridentifikasi di Jorong Alai Nagari Koto Malintang, material longsor menutup ruas jalan provinsi sehingga kendaraan tidak dapat mengaksesnya. Longsoran juga berada di Jorong Muko-muko. Bencana ini merusakkan rumah 2 unit di Jorong Muko-muko, sedangkan beberapa rumah lain di Jorong Sigiran, Jorong Pantas dan Jorong Batunangai.

Wilayah lain di Agam yang terdampak tanah longsor antara lain di Jorong Pandan, Jorong Sungai Tampang, Jorong Sungai Tampang dan Jorong Galapung. Sedangkan bencana banjir, Jorong Muko-muko Nagari Koto Malintang juga terkena dampak Banjir. BPBD setempat masih melakukan asesmen kebutuhan dan dampak bencana banjir dan longsor.

Longsor di wilayah Kabupaten Padang Pariaman merusak rumah warga, seperti di Nagari Lubuak Pandan dan Nagari Anduriang. Satu rumah warga rusak dan sejumlah titik longsor menutup akses jalan. BPBD mencatat rumah warga terdampak mencapai 800 unit.

Masih di Kabupaten Padang Pariaman, beberapa titik dilanda banjir, di antaranya Nagari Parit Malintang di Kecamatan Anam Lingkuang, Nagari Kasang di Kecamatan Batang Anai, Nagari Bisati Sungai Sariak dan Nagari Balah Aia Utara di Kecamatan VII Koto.

“Sementara itu, banjir dan longsor juga melanda Kota Padang. Sejumlah titik terdampak banjir dengan tinggi muka air mencapai 100 cm,” ujarnya.

BPBD yang wilayahnya terdampak telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatra Barat. Koordinasi dan asesmen juga dilakukan dengan pihak nagari dan kecamatan.

Menghadapi bahaya hidrometeorologi, pemerintah daerah dan warga di Sumatra Barat tetap meningkatkan kesiapsiagaan. Peringatan dini pada hari ini (14/7) dan lusa (16/7) wilayah Sumatra Barat masih berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang. Hujan pun berpeluang terjadi.

Sementara, itu satu warga yang hilang tertimbun longsor di Jorong Pantas, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat ditemukan meninggal dunia, Jumat (14/7). Dengan ditemukannya korban meninggal dunia tersebut, BPBD setempat mencatat satu warga lainnya masih dinyatakan hilang.

Longsor yang terjadi di wilayah tersebut juga menyebabkan 2 rumah mengalami rusak berat dan 26 lainnya terdampak. Sebanyak 200 jiwa mengungsi di Masjid Antokan dan Keremba Jalaepung. “Longsor juga menyebabkan ruas jalan provinsi untuk sementara tidak dapat dilalui,” ungkapnya.

Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam bersama dengan pihak terkait lainnya terus melakukan pencarian korban yang masih hilang. Pembersihan material longsor juga dilakukan berkoordinasi dengan UPT Balai Jalan dan masyarakat setempat.

Sementara di Kabupaten Padang Pariaman, rumah warga yang terdampak banjir terus bertambah. Hingga Jumat (14/7) pukul 18.45 WIB, rumah warga yang terdampak mencapai 1.054 unit. 85,5 hektar sawah juga dilaporkan terendam.

“Banjir dengan tinggi muka air mencapai 150 cm memaksa 68 jiwa untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” kata dia.

BPBD Kabupaten Padang Pariaman bersama instansi terkait telah memberikan bantuan logistik kepada warga yang mengungsi dan juga terdampak. Hingga siaran pers ini dirilis, banjir dilaporkan masih menggenang di wilayah tersebut.

Terjunkan Personil Bantu Penanganan Banjir di Kota Padang

BPBD Kota Solok terjunkan personil Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu evakuasi korban bencana banjir yang terjadi di Kota Padang pada Jumat (14/7). Sebelumnya banjir dilaporkan terjadi setelah hujan intensitas tinggi mengguyur sejumlah wilayah di Sumatera Barat, terutama Kota Padang, sejak Kamis (16/7) pukul 19.30 WIB hingga siang ini.

Pengiriman personil dari BPBD Kota Solok sesuai dengan hasil koordinasi BPBD Provinsi Sumatra Barat. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumatra Barat, Rymainur, melalui _WhatsApp Group_ mengimbau kepada BPBD Kab/Kota se-Sumatra Barat yang wilayahnya tidak mengalami banjir, diharapkan dapat menurunkan personilnya ke wilayah-wilayah yang dinilai membutuhkan tambahan personil, baik untuk evakuasi maupun distribusi bantuan.

BPBD Kota Solok sendiri menurunkan tim evakuasi sebanyak 11 personil yang dibekali dengan 2 perahu karet, 1 unit mobil Ranger, beberapa pelampung, dan peralatan evakuasi lainnya. “Tim BPBD Kota Solok ditugaskan untuk membantu evakuasi warga di daerah Kelurahan Aia Pacah dan sekitarnya,” pungkasnya. (red)