Suhu Politik Mulai Panas, Ciptakan Sistem Demokrasi yang Adem di Masyarakat

PALEMBANG, SIMBUR – Wakapolri Komjen Pol Prof Dr Gatot Eddy Pramono MSi didampingi Irwasum Polri Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto MSi melakukan kunjungan kerja ke Mapolda Sumsel. Setibanya di ruang Commad Center Mapolda Sumsel tatap muka untuk mendengarkan arahan Wakapolri. Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIk didampingi Wakapolda Brigjen Pol M Zulkarnain SIk MSi bersama para pejabat utama dan kapolres jajaran.

Wakapolri Komjen Pol Prof Dr Gatot Eddy Pramono MSi menegaskan inovasi oleh Kapolda Sumsel bersama jajarannya telah sesuai harapan masyarakat maka harus tetap dipertahankan. “Seluruh SDM Polri terus memberikan kinerja terbaik, dedikasi, untuk mendukung terwujudnya transformasi Polri yang presisi. Terwujudnya stabilitas keamanan dalam negeri,” cetusnya kepada Simbur, Kamis (2/2) lalu.

Menghadapi berbagai dinamika dan ketidakpastian situasi global, regional dan nasional. Tentunya SDM Polri terus meningkatkan keunggulannya untuk menjaga stabilitas keamanan negara.

“Apalagi suhu politik akan makin panas di 2024. Menurutnya, panasnya situasi politik sudah mulai bisa dirasakan sejak saat ini. Sekarang saja riak-riaknya sudah mulai, tahun 2024 nanti pasti suhu politik akan semakin panas,” ungkapnya.

Jenderal bintang tiga ini meneruskan, agar penjabat dan kepala daerah berpartisipasi mengantisipasi potensi kerawanan yang muncul dalam setiap tahapan Pemilu 2024.

“Saat ini polarisasi di tengah masyarakat cukup tinggi. Terlebih, polisi masih menemukan banyak polarisasi karena politik identitas. Ini bisa menyebabkan disintegrasi bangsa kalau dibiarkan. Kalau kita tidak bisa mengelolanya dengan baik,” imbuh Gatot.

Belajar dari pengalaman, potensi kerawanan sosial itu dimulai dari kampanye hitam, politik identitas, ujaran kebencian, hingga berita-berita hoaks yang beredar selama pelaksanaan Pemilu. Ia menegaskan hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja.

“Karena kalau dibiarkan nanti di tahun politik, situasi memanas, sehingga kita perlu cooling system. Dalam iklim demokrasi orang boleh berbeda pilihan. Namun, ia meminta agar perbedaan pilihan itu jangan sampai menyebabkan perpecahan,” timbangnya kepada Simbur.

Wakapolri mengingatkan, salah satu masalah yang perlu menjadi perhatian adalah politik identitas. Ditegaskan hal ini harus dihindari. “Kita juga menghindari ini, mari dari sekarang mengajak bersama, silakan siapapun calonnya nanti apakah wali kota, bupati, siapa calonnya silakan sampaikan progam yang bagus,” tukas Gatot Eddy Pramono.

Irwasum Polri Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto MSi sangat mengapresiasi kinerja Polda Sumsel dan jajaran telah menjalankan program Kapolri demi meraih kepercayaan publik. “Tentu ini harus dipertahankan dengan melakukan sinergitas Polda Sumsel dan Polres jajaran. Sejumlah inovasi terbaik juga dilakukan dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat,” ungkapnya.(red)