- Pangdam II/Sriwijaya Ikuti Rakor Virtual Tingkat Menteri soal Peluncuran Desk Koordinasi Penanganan Karhutla dan Perlindungan PMI-TPPO
- Perkuat Keamanan dan Pembinaan, Kodim 0415/Jambi Jalin Sinergi dengan Lapas Kelas IIB Muara Bulian
- Petik Berkah Ramadan, Korem 043/Gatam Berbagi Takjil Gratis untuk Masyarakat
- Cuaca Ekstrem Berpotensi Bencana, Sumsel Dilanda Hujan Deras hingga Jelang Lebaran
- Jaksa KPK Ragukan Keterangan Berbeda dari Terdakwa Kontraktor
Cegah dan Deteksi “Penyakit Misterius” Masuk Sumsel, Harap Tidak Terburu-buru Tetapkan Pandemi

“Sampai hari ini Covid-19 jadi hal efektif untuk menekan segala macam. Terkait hepatitis akut ini jangan-jangan WHO (organisasi kesehatan dunia) juga menekan semua negara supaya segera ditetapkan sebagai KLB (kejadian luar biasa). Kalau sudah seperti ini jadi pandemi lagi. Sekarang senjata makan tuan. Kalau andaikan hepatitis misterius karena adenovirus berarti ini berhubungan dengan vaksin,” sentilnya.
Dirinya menilai, Kementerian Kesehatan terlalu terburu-buru mengambil kesimpulan menyikapi hepatitis akut ini. Belum ada hasil penelitian terkait itu. “Vaksin pada anak tidak diperlukan atau belum prioritas. Kemenkes tergesa-gesa menyimpulkan jika (hepatitis akut) ini tidak ada hubungan dengan vaksin,” ungkapnya.
Yuwono mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah antisipasi terkait kasus hepatitis akut ini. “Pertama, tenang. Jangan termakan informasi dari mana pun dan siapun kecuali dari ahlinya. Kedua, kuatkan imunitas. Tidur cukup, makan teratur, positive thingking. Itu modal utama imunitas,” sarannya.