Banjir dan Tanah Longsor Intai Sumsel, Warga Diminta Waspada
PALEMBANG, SIMBUR – Warga Sumatera Selatan diimbau mewaspadai ancaman banjir dan tanah longsor. Bencana hidrometeorologi itu diprediksi kemungkinan bakal terjadi akibat curah hujan sangat tinggi di sejumlah daerah yang memiliki kemiringan tipografi.
Kepala Stasiun Klimatologi Palembang sekaligus Koordinator BMKG Sumsel,
Wandayantolis mengatakan, musim hujan konsisten mulai berlangsung pada awal Oktober 2021 dan akan mengalami puncaknya pada sekitar Januari hingga Maret 2022.
“Peningkatan curah hujan sejak Oktober ini tentunya meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor pada daerah yang memliki kemiringan topografi,” ungkap Wandayantolis, dikonfirmasi Simbur, Jumat (1/10).
Dayan, sapaannya menjelaskan,
banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Meskipun banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir, tambah dia, hujan merupakan faktor yang utama.
Berdasarkan prakiraan dasarian I Oktober 2021, curah hujan rendah (0-50 mm) terjadi di Sumatera Selatan bagian timur, menengah (50-150 mm) di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan, tinggi (150-300 mm) dan sangat tinggi (>300 mm) tidak ada. Selanjutnya, prakiraan dasarian II Oktober 2021 peluang curah hujan rendah 60-80% terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan. Peluang menengah lebih dari 50% terjadi di Sumatera Selatan bagian barat tepatnya sepanjang Bukit Barisan dan Musi Banyuasin bagian barat. Peluang tinggi dan sangat tinggi tidak ada.
“Memasuki musim hujan, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dengan adanya perubahan cuaca yang signifikan (hujan lebat, petir, dan angin kencang), mewaspadai potensi curah hujan tinggi dan dampak turunan dari curah hujan tinggi tersebut, serta selalu membersihkan dan menjaga lingkungan sekitar,” harapnya.(red)



