- Bupati Banyumas Dukung Kakek Presiden Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
- Pangdam II/Sriwijaya Dukung Target Swasembada Pangan Sumsel Minimal Tiga Besar Nasional
- Desa Jadi Basis Perjuangan untuk Meraih Kemerdekaan Republik Indonesia
- Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Tolak Gugatan Sayid Iskandarsyah terhadap Dewan Kehormatan PWI
- Prajurit dan PNS Kodam II/Sriwijaya Peringati Nuzulul Quran dengan Khidmat
Luncurkan Program Sedekah Pohon dan Hutan Wakaf, Kembangkan Lingkungan Berbasis Nilai Keislaman

BOGOR, SIMBUR – Yayasan Eco Masjid bersama Majelis Azzikra resmi meluncurkan program Sedekah Pohon di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor, pada Sabtu (15/3). Program ini ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Ustaz Abdul Somad, Pimpinan Majelis Azzikra Ustaz Abdul Syukur, Ketua Yayasan Eco Masjid Dr. Hayu Prabowo, serta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor H. Agus Salim.
Ketua Yayasan Eco Masjid, Dr. Hayu Prabowo, menyampaikan bahwa program ini bertujuan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual Islam dengan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari upaya menjawab tantangan perubahan iklim.
“Program ini mengajak umat muslim dan masyarakat luas untuk turut serta dalam aksi penghijauan sebagai bentuk ibadah dan tanggung jawab terhadap bumi,” ujar Dr. Hayu.
Lebih lanjut, Dr. Hayu menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan upaya global dalam mitigasi perubahan iklim. “Penanaman pohon adalah solusi praktis untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan menanam pohon, kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Abdul Somad menekankan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari ibadah dengan manfaat berkelanjutan, mencakup aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dan spiritual. “Menanam pohon bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga bentuk sedekah yang pahalanya terus mengalir. Setiap oksigen yang dihasilkan oleh pohon ini akan menjadi amal jariyah bagi kita,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bogor, H. Agus Salim, turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif Yayasan Eco Masjid. “Program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Kami mendukung penuh langkah-langkah nyata seperti ini,” ujarnya.
Pimpinan Majelis Azzikra, Ustaz Abdul Syukur, menambahkan bahwa program Sedekah Pohon merupakan langkah nyata dalam mewujudkan masjid yang ramah lingkungan. “Masjid Azzikra tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang mendukung kelestarian alam. Melalui program ini, kami ingin menginspirasi masjid-masjid lain untuk turut serta dalam gerakan Eco Masjid,” ungkapnya.
Sebagai bentuk realisasi, dalam waktu dekat akan dilakukan penanaman ribuan pohon di Masjid Azzikra Gunung Sindur yang bertepatan dengan acara Haul Alm. KH. M. Arifin Ilham ke-6. Pohon-pohon yang ditanam terdiri dari berbagai jenis pohon buah dan pohon pelindung yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis, ekonomi, sosial, dan spiritual bagi masyarakat sekitar.
Melalui program ini, Eco Masjid mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam gerakan Sedekah Pohon. Dengan menanam pohon, tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga menciptakan warisan berharga bagi generasi mendatang.
Sebagai informasi, Eco Masjid adalah yayasan yang berfokus pada pengembangan masjid ramah lingkungan dan berkelanjutan, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat serta mendorong partisipasi aktif dalam aksi nyata untuk menjaga bumi.
Sementara itu, di Masjid dan Pesantren Azzkira Gunung Sindur, Bogor, KH. Abdul Syukur sebagai Pembina Yayasan Azzikra bersama para ulama dan tokoh masyarakat meluncurkan program Hutan Wakaf seluas 25 hektar. Acara ini digelar dalam rangkaian Haul ke-6 Alm. KH. Arifin Ilham, yang dikenal sebagai tokoh spiritual dan pecinta lingkungan.
Hutan Wakaf ini akan dibangun dengan konsep permakultur, sebuah sistem pertanian berkelanjutan yang mengintegrasikan lingkungan, manusia, dan ekonomi. Tujuan utama dari program ini adalah melakukan restorasi ekosistem serta memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui edukasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan.
Selain itu, Hutan Wakaf ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi melalui pengembangan edu-ekowisata dan produk bioekonomi yang dihasilkan dari hutan tersebut.
KH. Abdul Syukur menyatakan, hutan Wakaf ini adalah wujud nyata dari ajaran Islam yang mengedepankan keseimbangan antara manusia dan alam. “Melalui program ini, kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar dengan memberikan akses pendidikan, lapangan usaha, dan ketahanan pangan,” ujarnya.
Program ini juga merupakan cerminan dari peran kita sebagai khalifah di bumi, yang diberi amanah dan tanggung jawab untuk menjaga dan memakmurkan bumi ini. “Kami sangat antusias dengan peluncuran Hutan Wakaf ini. Program ini tidak hanya akan memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar. Kami berharap Hutan Wakaf ini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan wakaf produktif di masa depan,” ujar Ustadz Khotib, Pimpinan Yayasan Azzikra Gunung Sindur.
Dr. Hayu Prabowo, Ketua Yayasan EcoMasjid, menambahkan, “Peluncuran Hutan Wakaf ini merupakan kesinambungan program Sedekah Pohon yang telah dilakukan sehari sebelumnya di Masjid & Pesantren Azzikra, Sentul. Penanaman pohon di tanah wakaf Azzikra ini bertujuan untuk mengembangkan Hutan Wakaf yang memiliki manfaat lebih luas dan beragam serta berkelanjutan.
“Hutan Wakaf seluas 25 hektar ini akan dikelola oleh Yayasan EcoMasjid, sebuah lembaga yang fokus pada pengembangan lingkungan berbasis nilai-nilai keislaman,” ungkapnya.
Yayasan EcoMasjid bekerja sama dengan Yayasan Azzikra akan bertanggung jawab atas perancangan, pembiayaan, operasi, dan pengembangan hutan pangan di tanah wakaf Azzikra, termasuk penanaman pohon buah-buahan, peternakan, perkebunan, pengembangan edu-ekowisata, dan produksi bioekonomi.
Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari para ulama dan tokoh masyarakat setempat.
Mereka berharap Hutan Wakaf ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan aset wakaf masjid dan pesantren menjadi wakaf produktif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sebagai salah satu instrumen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.(red/rel)