- Tutup Latsarmil 2025, Pangdam II/Sriwijaya: Komcad Wujud Nyata Sishankamrata
- Berbagai Penghargaan Diberikan saat HPN 2026, Hadiah Lebih Rp500 Juta
- Sebanyak 23 Orang Hilang akibat Banjir Bandang di Nduga
- KH Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasihat SMSI
- Orasi Ilmiah di Unsri, Mendagri Tito Karnavian Sebut Kekuatan Riset Perguruan Tinggi Dukung Indonesia Emas 2045
Wapres Tinjau Jembatan Rusak akibat Banjir di Sukabumi
# Tiga Korban Tewas dan Lima Warga Hilang saat Longsor di Pelabuhan Ratu
JAKARTA, SIMBUR – Bencana banjir dan longsor Sukabumi mendapatkan perhatian pemerintah pusat. Wakil Presiden (Wapres) didampingi Kepala BNPB meninjau lokasi jembatana putus di Kecamatan Simpanan pada Sabtu pagi (8/3).
Abdul Muhari, Ph.D, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menerangkan, selepas sahur Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. bertolak menuju Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pada kunjungan kerja ini Kepala BNPB mendampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk meninjau jembatan Cidadap yang putus akibat banjir. Bencana tersebut terjadi pada Kamis lalu (6/3).
“Kunjungan kerja ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah terdampak bencana. Pemutakhiran data per 7 Maret 2025, pukul 18.00 WIB BNPB mencatat banjir melanda 12 desa di 9 kecamatan dan sebaran titik longsor pada 30 desa di 22 kecamatan,” ungkap Muhari, Sabtu (8/3).
Menurut Muhari, jembatan Cidadap merupakan salah satu infrastruktur rusak akibat bencana banjir. Jembatan vital ini menghubungkan Desa Cidadap dan Desa Loji. Hingga kini masih tampak beberapa warga yang menurunkan dan menaikkan kendaraan roda dua dengan tali tambang. “Para warga turut bergotong royong di titik longsor dengan jembatan yang konstruksi penopangnya amblas akibat tergerus arus banjir,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Wapres dan Kepala BNPB memberikan bantuan simbolis kepada warga setempat. Bantuan BNPB pada kesempatan pertama ini berupa sembako 100 paket, alat kebersihan 50 paket, hygiene kit 50, matras 100 lembar, makanan siap saji 100 paket dan tenda pengungsi 1 unit.
Wapres dan Kepala BNPB juga diagendakan meninjau wilayah terdampak banjir di Sas 2 Kampung Gumelar, Kelurahan Pelabuhan Ratu. Hingga kini pemerintah daerah terus melakukan upaya tanggap darurat. Pencarian dan pertolongan masih dilakukan tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas.
Data Jumat (7/3) pukul 18.00 WIB, banjir mengakibatkan 125 KK (229 jiwa) mengungsi dan tanah longsor 32 KK (99 Jiwa). “Sedangkan total korban meninggal dunia 3 orang dan hilang 5 orang. Bencana ini juga mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan rumah warga,” tegasnya.(red)



