OPM Kembali Ganggu Warga Sipil, TNI Tembak Mati Desertir
PAPUA, SIMBUR – Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan berhasil merebut wilayah Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah pada Jumat (14/6) lalu. Selama ini wilayah tersebut dikuasai Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Perebutan Distrik Bibida dilakukan pasca Kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya menembak warga sipil tidak bersenjata dan tidak berdosa asal Jeneponto, Sulawesi Selatan, bernama Rusli (40), pada Selasa, 11 Juni 2024. Penembakan terjadi di Distrik Paniai Timur, yang masih berada di wilayah Kabupaten Paniai.
OPM pimpinan Undius Kogoya masih belum jera dalam usahanya mengganggu keamanan serta situasi kondusif di wilayah Bibida. Berdasarkan pantauan Apkam Gabungan yang berada di lapangan pasca perebutan Bibida, terlihat adanya upaya-upaya OPM untuk mengganggu masyarakat di sekitar wilayah Bibida.
Hasil pantauan tersebut terlihat, baik dari alat perlengkapan Apkam maupun kegiatan-kegiatan patroli pengamanan yang terus dilakukan oleh Apkam Gabungan di wilayah Bibida.
Hasil pantauan tersebut juga dikuatkan dengan pernyataan tokoh masyarakat setempat yang menyebutkan bahwa warga Bibida tidak pernah menerima kehadiran OPM di wilayahnya karena tindakan semena-mena serta aksi keji dan kejam oleh OPM selama ini dengan mengambil paksa hasil kebun, ternak dan bahkan beberapa anak perempuan warga.
Aksi-aksi tidak terpuji dan tidak berperikemanusiaan oleh OPM telah sering dan nyata-nyata dilakukan untuk mengintimidasi warga masyarakat. Menghadapi upaya gangguan OPM terhadap wilayah Bibida, para tokoh masyarakat yang mewakili suara para warga setempat, telah menyampaikan kepada pihak Apkam tentang dukungan mereka terhadap Operasi Penindakan Apkam Gabungan terhadap OPM.
“Dukungan warga masyarakat Bibida terhadap Operasi Penindakan Apkam Gabungan kepada OPM merupakan wujud kerjasama dan kemanunggalan Apkam dengan Rakyat Papua dalam mewujudkan keamanan dan situasi kondusif di wilayah Papua,” ucap Komandan Satgas Media KOOPS HABEMA, Letkol Arh Yogi Nugroho.
Dukungan tersebut disampaikan karena semata-mata masyarakat Bibida menginginkan wilayahnya aman serta kondusif dari segala bentuk ancaman dan gangguan OPM kepada para warga. Sebagai wujud dukungan guna kelancaran pelaksanaan Operasi Penindakan Apkam Gabungan terhadap OPM tersebut, maka masyarakat telah mengajukan permohonan bantuan dukungan truk-truk Apkam yang berada di lapangan untuk mengungsikan mereka sementara waktu dari wilayah Bibida ke Gereja Madi di Kabupaten Paniai.
Sementara itu, pasca aksiOPM menembak warga sipil, Pasukan TNI terus melakukan pengejaran terhadap OPM. Pelaku penembakan dan pembakaran warga yakni Kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya telah melarikan diri dari lokasi kejadian di wilayah Distrik Paniai Timur menuju Distrik Bibida, yang lokasinya saling bersebelahan dan masih masuk wilayah Kabupaten Paniai.
Operasi pengejaran TNI berlanjut dengan keberhasilan merebut wilayah Distrik Bibida, yang selama ini dikuasai oleh OPM, pada hari Jumat, 14 Juni 2024. Keberhasilan perebutan wilayah Bibida rupanya tidak menyurutkan niat OPM untuk terus mengganggu keamanan serta situasi kondusif di wilayah Bibida.
Menghadapi upaya gangguan OPM tersebut, para tokoh masyarakat yang mewakili suara para warga Bibida, telah menyampaikan dukungannya terhadap Operasi Pengejaran dan Penindakan kepada OPM. Akhirnya pada hari Senin, 17 Juni 2024, Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III, Letjen TNI Richard Tampubolon, memerintahkan Panglima Komando Operasi TNI (KOOPS TNI) HABEMA beserta Komandan Komando Pelaksanaan Operasi (Dankolakops) dan Komandan Pasukan Nanggala Kopassus, untuk melanjutkan Operasi Pengejaran.
Alhasil, Operasi tersebut membuahkan hasil dan Prajurit TNI berhasil menembak 2 orang OPM. Salah satunya terkonfirmasi beridentitas Danis Murib, pasca kontak tembak. Diketahui bahwa Danis Murib merupakan seorang desertir TNI yang terakhir berpangkat Prajurit Dua (Prada) anggota Satgas Yonif 527/Baladibya Yudha Kodam V/Brawijaya, yang tengah melaksanakan tugas operasi militer di Papua.
Danis Murib telah melaksanakan kelana yudha dengan meninggalkan Pos Moanemani Baru di wilayah Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Prov. Papua Tengah, pada 14 April 2024 pukul 10.20 WIT yang lalu.
Keberhasilan Prajurit TNI menembak Danis Murib telah menunjukkan profesionalisme Prajurit TNI dalam menembak di ujung laras, sehingga tidak salah sasaran. Lebih lanjut, keberhasilan tersebut juga telah menambah deretan nama-nama tokoh OPM yang telah mati dan mengurangi kekuatan personel OPM.
“Keberhasilan Prajurit TNI menembak dua orang OPM, salah satunya Desertir Danis Murib, di Bibida, telah mereduksi kekuatan OPM yang tentunya berdampak positif menjaga stabilitas keamanan demi kelancaran proses percepatan pembangunan di Papua,” ucap Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III Letjen TNI Richard Tampubolon pasca kontak tembak di Bibida.(red/rel)