- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Wajah Baru Jalan Jaksa Jakarta, Wisata Malam Berubah Jadi Kawasan Orang Kantoran
JAKARTA, SIMBUR – Pascapandemi salah satu sentra wisata malam di Jalan Jaksa, Kelurahan Kebun Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat kini berubah menjadi kawasan perkantoran. Jarang ditemukan kehidupan malam yang kerap diramaikan para turis di daerah tersebut. Dampaknya, perekonomian warga di daerah itu turun drastis. Banyak gedung hotel dan kafetaria dijual dan/atau disewakan karena sepi pengunjung.
Media ini coba menelusuri kebenaran informasi yang disampaikan warga di kawasan tersebut. Sebut saja Bunga. Salah satu pemilik salon yang bertemu di salah satu warteg di Jalan Jaksa pagi itu. “Sepi bule di sini sejak pandemi. Salon saya tutup, bangkrut,” ujar Bunga, Kamis (15/12).
Iyas, manajemen salah satu hotel franchise di kawasan itu juga mengatakan, kawasan Jl Jaksa benar-benar sudah berubah. Diungkapnya, meski kadang full booked, okupansi hotel di sana kini jarang diisi wisatawan asing. Kebanyakan pendatang yang menginap karena mengikuti kegiatan kantoran seperti bimtek dan sebagainya. “Sekarang bule banyak pindah nongkrong di Cikini,” ujarnya.
Pantauan di lokasi saat malam hari, dari gerbang Jalan Jaksa tampak sepi dan lengang. Tidak ada lagi ingar-bingar musik remix dan house music di sejumlah kafe. Suasana sunyi senyap menyelimuti pengharapan para pedagang kaki lima.
“Sekarang rata-rata rumah makan tutup pukul 22.00 malam. Karena sudah terbiasa sejak awal pandemi yang kerap dibatasi jam operasi,” ujar pengelola restoran Minang di Jalan Jaksa yang tak mau namanya disebut. “Nuansa budaya di sini sudah tidak terlihat lagi. Jalan Jaksa kini berubah jadi kawasan orang kantoran,” selorohnya.
Menyisir hingga ke ujung jalan itu, hampir tidak ada lagi bar dan night club. Sejumlah kupu-kupu malam pun terbang ke lokasi lain di jalanan Jakarta Pusat. Mereka duduk di kursi taman yang tersusun di trotoar jalan raya, bukan di Jalan Jaksa.(red)



