Tak Punya Dana, Terancam Batal Kuliah di Mesir

PALI, SIMBUR  – Warga Pasar Baru Pendopo kelurahan Talang Ubi Barat kecamatan Talang Ubi kabupaten (PALI) terancam batal berangkat untuk menimbah ilmu ke Kairo Mesir. Ahmad Khoiril Lubis salah satu dari 7.000 calon mahasiswa se-Indonesia yang telah lulus seleksi mahasiswa baru Universitas Al-Azhar di Bojonegoro melalui UIN Surabaya pada Mei 2021 lalu.

“Masalah dana. Aku nak berangkat kuliah ke Kairo Mesir,” kata dia saat mengunjungi Sekretariat SMSI PALI, Jumat (22/10) di Jl Merdeka Km 5 Golf Handyani Mulya.

Ahmad menjelaskan Al-Azhar menggratiskan seluruh biaya hinggah lulus kuliah. Akan tetapi, untuk biaya keberangkatan, asrama dan makan ditanggung mahasiswa.

Ahmad juga menuturkan, sejak Juni 2021 sepulang dari Surabaya, dia dan keluarga baru sudah berupaya maksimal mencari biaya keberangkatan senilai Rp30 juta. Namun hinggah saat ini pihaknya hanya mampu mendapatkan Rp10 juta.

Menghadapi persoalan tersebut, Ahmad menyambangi Dinas Pendidikan PALI dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda PALI mengajukan permohonan bantuan. “Pihak Dinas Pendidikan dan Kesra mengatakan tidak ada anggaran,” tuturnya.

Ahmad mengatakan, merasa sangat kecewa karena tetangganya yang kuliah di dalam negeri bisa dibantu oleh pemerintah PALI sedangkan dirinya yang akan menuntut ilmu di luar negeri tidak ada anggaran.

Selain itu, kata Ahmad, dia sudah menemui Ketua DPRD PALI tetapi diminta menunggu karena bantuan tersebut akan dirapatkan dengan seluruh anggota dewan. Kemudian, Ahmad memaparkan, sudah menyampaikan permohonan bantuan kepada Wakil Bupati PALI saat bertemu pada gelaran perayaan Maulid Nabi di Desa Simpang Tais, dia diminta menghadap di kantor Pemkab PALI

“Melalui Asisten Pribadi Soemarjono dijawab melalui pesan WhatsApp maaf keuangan kami lagi minus. Mungkin lain kali,” terangnya.

Diakui Ahmad, dirinya sudah putus asa mencari solusi keberangkatannya, tetapi dia masih yakin pasti ada jalan keluar atas pertolongan Allah swt. Dia menyebut, ada warga Desa Pengabuan kecamatan Abab merupakan anak dari H Ubaidillah anggota DPRD PALI yang lolos bersama dirinya.

Ahmad mengatakan, jika pada 30 Oktober 2021 nanti uang 30 juta tersebut tidak didapatkannya dipastikan dia akan batal kuliah di Al-Azhar.

Ahmad menyebut, sejauh ini baru ada bantuan secara pribadi dari Kepala Kemenag PALI dan Kabag Humas dan Protokol Setda PALI senilai 1 juta rupiah. Selain itu, Ahmad berharap kepada semua pihak dapat membantu keberangkatannya. Dia berniat mendalami ilmu agama, ketika lulus nanti dirinya akan mendedikasihkan ilmunya dengan membangun Pondok Pesantren di kabupaten PALI.(rel)