- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Terdata 174 Orang Tewas, 79 Hilang, 12 Luka-Luka akibat Banjir-Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Penanganan Darurat dari Tarutung
Melalui media daring, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., yang saat ini berada di Sumatera Utara untuk memimpin penanganan darurat bencana mengatakan bahwa BNPB akan membentuk Posko Darurat di Tarutung. Dari posko ini, seluruh upaya penanganan bencana akan dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi dengan baik, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, rangkaian penanganan darurat ini akan dilakukan secara serius, sembari mempersiapkan langkah pemulihan infrastruktur dan layanan dasar. Operasi pencarian dan penyelamatan korban akan menjadi fokus utama, seperti yang telah dilakukan pada penanganan bencana di Cilacap dan Banjarnegara belum lama ini.
“Seperti yang telah kita lakukan sebelumnya di Majenang (Cilacap) dan Banjarnegara, bahwa operasi pencarian dan pertolongan akan menjadi prioritas utama. Termasuk pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak,” jelas Suharyanto.
BNPB juga segera menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghalau awan dan meredistribusi curah hujan sebagai bentuk upaya percepatan penanganan darurat dan mitigasi bencana susulan dalam jangka pendek. “Kita juga akan menggelar OMC demi percepatan penanganan darurat,” tegasnya.
Selanjutnya, Kepala BNPB telah membagi tugas jajaran Kedeputian BNPB hingga Tenaga Ahli serta Unsur Pengarah untuk membantu koordinasi penanganan darurat, baik di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Mulai hari ini, seluruh kepanjangan tangan Kepala BNPB itu telah bergerak menuju sasaran sesuai pembagian tugasnya.
“Untuk wilayah Aceh, ada Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB yang akan memimpin koordinasi penanganan di sana. Termasuk beberapa Tenaga Ahli dan Unsur Pengarah serta para direktur BNPB di masing-masing wilayah,” jelas Suharyanto.
Sinergi Kementerian dan Lembaga
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, melaporkan bahwa upaya identifikasi kerusakan infrastruktur masih terkendala hujan yang belum berhenti. Empat jembatan dilaporkan terputus di Aceh, sementara di Sibolga dan Tapanuli Tengah terdapat sekitar 20 titik longsor yang masih sulit dipetakan.
Kementerian PUPR telah mengirimkan alat berat untuk membersihkan material longsoran dan membuka akses, dengan harapan dapat segera mencapai lokasi terdampak. “Sampai saat ini kami sudah mengirimkan beberapa alat berat untuk membersihkan longsoran. Mudah-mudahan segera bisa sampai ke lokasi,” kata Diana.
Dari sisi kesehatan, Kementerian Kesehatan memastikan bahwa pelayanan medis terus berjalan dengan menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan di wilayah terdampak. Tenaga kesehatan cadangan telah dikirim dan koordinasi dengan dinas kesehatan daerah terus dilakukan agar layanan tidak terputus. Kemenkes juga menyiapkan dukungan agar kegiatan pembelajaran dapat segera dimulai kembali setelah situasi di lapangan memungkinkan.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah diberikan keleluasaan menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) serta melakukan pergeseran anggaran untuk memastikan kebutuhan penanggulangan darurat dapat dipenuhi dengan cepat.



