- Tinjau Lokasi Longsor di Sanga Desa, Salurkan Bantuan Warga Terdampak
- Revitalisasi Enam Bahasa Daerah di Sumsel, Cegah Kepunahan dan Jaga Identitas
- Dua Personel Polda Sumsel Wakili Indonesia, Gubernur Siapkan Tanjak
- Disidang Kasus Gratifikasi Disnakertrans Sumsel, Deliar Marzoeki Ngaku Kadang "Ngulo" Tanah, Bisnis Sapi, dan Batu Bata
- Didakwa Bunuh Tiga Polisi, Oknum Tentara Perlu Didampingi Kuasa Hukum
Polisi Kewalahan Hadapi Demonstran, “Komcad” AS Diturunkan Atasi Kerusuhan

JAKARTA, SIMBUR – Polisi anti-huruhara berseragam dan berperalatan lengkap diturunkan ke jalan sejak Jumat (6/6) malam. Menghadapi para pengunjuk rasa di pusat kota Los Angeles, Amerika Serikat. Demonstrasi dilakukan setelah penggerebekan imigrasi federal selama sehari yang menyebabkan puluhan orang di seluruh kota tersebut ditahan.
Aksi damai berubah menjadi kerusuhan brutal. Terjadi bentrok antara demonstran dengan polisi hingga Senin (9/6). Polisi berbaris di jalan pusat kota sambil membawa tongkat seperti senapan gas air mata. Kembali berhadapan dengan para demonstran. Konfontrasi terjadi setelah pihak berwenang memerintahkan massa pengunjuk rasa untuk bubar malam hari.
Beredar di media sosial, tayangan video polisi LA menembaki jurnalis dengan peluru karet dan gas air mata saat meliput demo imigrasi. Bahkan, satu jurnalis wanita media Australia sengaja ditembak kakinya saat melaporkan siaran langsung aksi unjuk rasa tersebut.
Situasi semakin kacau hingga berubah menjadi kerusuhan. Presiden AS Donald Trump justru mengerahkan 2.000 pasukan “komponen cadangan” yang dikenal dengan Garda Nasional pada Sabtu (7/6). Agen federal di Los Angeles berhadapan dengan ratusan demonstran selama hari kedua protes setelah penggerebekan imigrasi ilegal.
Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth memperingatkan bahwa Pentagon siap memobilisasi pasukan aktif. “Jika kekerasan berlanjut di Los Angeles, Marinir di dekat Camp Pendleton dalam keadaan siaga tinggi,” ujar Pete Hegseth, dikutip dari Reuters, Senin (9/7).
Gubernur California Gavin Newsom menyebut keputusan itu engaja menghasut. Ia mengunggah di X bahwa Trump mengerahkan Garda Nasional bukan karena kurangnya penegak hukum. Akan tetapi mereka ingin tontonan. “Jangan beri mereka tontonan. Jangan pernah gunakan kekerasan. Bicaralah dengan damai,” ujar Newsom, sembari mengecam tindakan Hegseth yang akan mengerahkan Marinir aktif terhadap warganya sendiri.
Presiden Trump sendiri sebelumnya telah mengirim 2.000 pasukan Garda Nasional (sejenis komponen cadangan/komcad) dan menempatkan 500 Marinir dalam keadaan siaga. Sementara LAPD telah mengizinkan penggunaan amunisi yang tidak terlalu mematikan untuk mendapatkan kembali kendali atas kota tersebut. Konflik telah memicu perang kata-kata antara Trump dan Gubernur California Gavin Newsom.
Trump membalas dengan posting Truth Social pada hari Minggu yang menuntut Newsom dan Wali Kota Karen Bass untuk meminta maaf atas kerusuhan di LA. Trump menegaskan bahwa mereka yang terlibat bukanlah ‘demonstran damai’ seperti yang diklaim oleh keduanya.
Dalam keadaan terkepung, pihak berwenang tadi malam menyatakan seluruh Pusat Kota LA sebagai area pertemuan yang melanggar hukum. Aparat memerintahkan siapa pun di sekitarnya untuk segera pergi. Para agitator telah menyebar ke seluruh area Pusat Kota. Polisi meminta agar warga, pedagang, dan pengunjung Pusat Kota harus waspada dan melaporkan setiap aktivitas kriminal.(reuters/dailymail)