KPK Gelar OTT di OKU, 3 Anggota Dewan dan 1 Kepala Dinas Dibawa ke Gedung Merah Putih

# Total Ada 8 Orang yang Diamankan

PALEMBANG, SIMBUR – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini menyasar sejumlah pejabat di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan. Informasi yang beredar, ada delapan orang yang diamankan lembaga antirasuah pada Sabtu (15/3).

Adapun nama yang beredar terjaring dalam OTT KPK kali ini, diantaranya tiga anggota DPRD OKU dengan inisial FY, FA, dan UH turut Digelandang ke Kantor KPK, Kuningan, Jakarta. Selain itu, satu kepala dinas di Pemkab OKU berinisial NR yang dikabarkan turut diangkut di Gedung Merah dan seorang kontraktor yang belum diketahui identitasnya.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyampaikan, penyidik KPK telah menangkap 8 orang dalam giat operasi senyap itu. “Benar KPK telah mengamankan 8 orang dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan,” kata Tessa kepada pers, Sabtu (15/3).

Sementara, Kepala Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (Kapolres OKU) AKBP Imam Zamroni membenarkan bahwa penyidik KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah orang di wilayah hukumnya. Menurut Kapolres, pihaknya telah diminta bantuan untuk memfasilitasi tempat pemeriksaan oknum yang terjaring OTT KPK.

“Saat ini memang kami Polres OKU dimintai tolong untuk digunakan sebagai tempat oleh Tim penyidik KPK yang saat ini sedang melaksanakan pemeriksaan. Pemeriksaan orang yang menurut KPK terjaring operasi tangkap tangan,” ungkap Kapolres OKU kepada pers, Sabtu (15/3).

Terkait berapa banyak yang diperiksa, Kapolres belum memberikan keterangan karena hanya menyediakan sarana tempat pemeriksaan. “Sampai saat ini belum bisa kami pastikan berapa banyak karena infonya sedang proses pengembangan,” ujarnya.

Mengenai berapa orang yang dibawa ke Jakarta, Kapolres juga tidak memberikan keterangan. Dikatakan Kapolres, pihak KPK yang akan menyampaikan penjelasan lebih rinci. “Saat ini sedang dilakukan pengembangan oleh penyidik KPK. Kami hanya sebagai penyedia fasilitas tempat. Terkait detailnya nanti tim KPK yang akan menyampaikan,” tutupnya.(kbs)