- Pastikan Kesiapan Satuan, Pangdam II/Sriwijaya Kunjungi Kodim 0418/Palembang
- Dewan Pers Perkuat Legal Standing Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang
- Arizki Fil Bahri Jadi Plt Ketua PWI Natuna, Raja Isyam Azwar Direstui Rekrut Anggota PWI Riau
- Pipa Induk Milik Perumda Tirta Musi Pecah akibat Pergerakan Tanah, Warga Talang Jambe Keluhkan Air Bersih Sering Tidak Mengalir saat Cuaca Ekstrem
- Dandim 0401/KBL Terima Kunjungan Kapolres Bandar Lampung
Sedot Puluhan Ribu Pengunjung, Transaksi Tembus Rp1 Miliar

PALEMBANG, SIMBUR – Setelah digelar selama kurang lebih 5 hari Festival Sriwijaya XXXI yang dipusatkan di pelataran Plaza Benteng Kuto Besak (BKB), Senin (26/6) malam resmi ditutup. Penutupan festival dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya.
Selain menyedot puluhan ribu pengunjung, event tahunan Pemprov Sumsel melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu juga mampu menggerakkan perekonomian dengan perputaran uang ditaksir mendekati Rp1 miliar. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal saat penutupan.
“Pencapaian hasil kegiatan ini yakni telah terjadi peningkatan pengunjung lebih dari 75 % dibandingkan tahun lalu. Pengunjung mencapai 30.000 orang jumlahnya dan transaksi selama lima hari hampir Rp1 miliar,” jelasnya.
Transaksi itu meliputi hunian hotel, pembelian makanan dan oleh-oleh yang dijajakan UMKM selama gelaran berlangsung serta jasa travel agen. “Karena ada juga peserta dari luar yang kami libatkan. Dan untuk pelaku seninya sejumlah 2.500 orang,” jelas Aufa.
Iapun berharap kegiatan ini akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumsel baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Serta dapat mempromosikan potensi seni budaya dan kearifan lokal serta daya tarik Sumsel. “Terutama dapat melestarikan budaya dan mempertahankannya,” tambah Aufa.
Sementara itu, WakilGubernur Sumsel H. Mawardi Yahya mengatakan memberikan penghargaan dan rasa bangga kepada 17 kabupaten/kota yang telah menampilkan keunggulan mereka di Festival Sriwijaya XXXI tahun 2023 serta para peserta lomba yang ikut memeriahkan acara ini. Baginya acara ini telah menjadi panggung yang menakjubkan bagi kreativitas, budaya, dan warisan daerah kita yang kaya.
Dalam festival yang penuh semangat ini, 17 kabupaten/kota telah berdiri sebagai perwakilan yang luar biasa dari keanekaragaman Sumatera Selatan. “Dalam setiap penampilan mereka tidak hanya membawa kekayaan budaya dan tradisi lokal mereka, tetapi juga menghadirkan keindahan dan pesona daerah mereka kepada seluruh negeri,” harapnya.
Lebih jauh Ia mengatakan bahwa dalam kurun waktu ini, dirinya telah menyaksikan penampilan yang luar biasa dari para seniman, penari, musisi, dan budayawan yang telah menyampaikan pesan kehidupan melalui ekspresi kreatif mereka.
Setiap kabupaten/kota yang berpartisipasi diakuiny telah memperlihatkan dedikasi yang luar biasa dan kerja keras dalam mempersiapkan penampilan mereka. Mereka telah mempersembahkan tarian yang indah, musik yang memukau, drama yang mengagumkan, dan warisan budaya yang telah dilestarikan dengan cermat.
“Mereka juga telah menjadi duta yang luar biasa untuk daerah mereka, menunjukkan kepada dunia betapa kaya dan beragamnya warisan budaya Sumatera Selatan,” imbuhnya.
Menurut Mawardi Yahya Partisipasi 17 kabupaten/kota dalam Festival Sriwijaya juga telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan pariwisata daerah. Mereka telah membawa perhatian publik pada pesona tempat-tempat wisata yang tersembunyi dan unik, memberikan dorongan yang berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
“Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan Festival Sriwijaya ini. Kepada para seniman dan penampilan yang telah memberikan segalanya di atas panggung,” jelasnya.
Iapun berharap di momen penutupan ini seluruh masyarakat dapat membawa semangat Festival Sriwijaya ini dalam hati masing-masing untuk menaga warisan budaya bersama dan menghormati keunikan setiap daerah, dan terus mempromosikan kekayaan Indonesia kepada dunia.
Pertahankan Kearifan Lokal, Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf) RI mengapreasi masuknya Festival Sriwijaya dalam 110 Kharisma Event Nusantara 2023. “Luar biasa. Event pertunjukan budaya dan pariwisata merupakan salah satu upaya mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Serta konservasi budaya di Sumatera Selatan sebagai unit daerah dengan strategi promosi melalui penyelenggaraan event yang berkualitas seperti halnya festival Sriwijaya ini,” ungkap Staf Ahli Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf RI Fadjar Hutomo, ST, MMT, CFP saat memberikan sambutan pada pembukaan Festival Sriwijaya XXXI Tahun 2023, yang dipusatkan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang pada 22 Juni 2023.
Menurut Fadjar, Festival Sriwijaya telah masuk dalam 110 Karisma Event Nusantara 2023 yang diharapkan berdampak pada kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional. “Bisa lihat sendiri bagaimana festival ini telah memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat Sumatera Selatan, dan khususnya kota Palembang. Tak hanya memberikan hiburan tetapi juga kesejahteraan. Saya melihat sendiri banyak yang terlibat dan mendapatkan manfaat secara ekonomi dari kegiatan ini,” tandasnya.
Senada diungkap.Gubernur Sumsel H. Herman Deru. Dia menegaskan event Festival Sriwijaya ke XXXI membuktikan Provinsi Sumsel tetap komitmen dalam mempertahankan budaya asli Sumsel dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari birokrasi, pelaku seni dan budayawan dari Kabupaten/ kota. “Sebagai perwujudan komitmen mempertahankan kearifan lokal. Kita membuat Perda mengenai kearifan lokal mulai dari tanjak, gegaman dan bahan tenun, termasuk songket, yang telah kami masukan dalam Perda,” kata Herman Deru.
Kelestarian seni dan budaya yang syarat dengan muatan kearifan lokal, lanjut Herman Deru menjadi tanggung jawab bersama agar tetap lestari untuk diwariskan kepada generasi mendatang sekaligus sebagai benteng masuknya budaya asing di tengah era serba digital saat ini. “Warisan leluhur adalah jiwa suportivitas dimana kita di tempa untuk menjadi manusia Sumsel yang sportif dalam mempertahankan kearifan lokal yang menjadi kebanggan masyarakat Sumsel,” tembahnya.
Herman Deru juga menyebut melalui Festival Sriwijaya diharapkan menjadi ajang promosi sekaligus sarana dalam membantu pemasarkan barang atau produk IKM dan UMKM. “Saya apresiasi semua pihak, karena acara ini juga melibatkan sektor IKM dan UMKM,” tandasnya.
Untuk diketahui dalam ajang Festival Sriwijaya XXXI Tahun 2023 yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 26 Juni 2024 tersebut dimeriahkan dengan sejumlah pertunjukan atraksi diantaranya lomba film pendek by iforte, Sriwijaya Cultural Show Festival, poco-poco kreasi Sumsel, Sriwijaya Cooking Festival, Sriwijaya Colouring Festival l, Sriwijaya History Journey, dan Sriwijaya Sport Recreation Festival.
Memeriahkan pembukaan Festival Sriwijaya XXXI menampilkan Hiburan Sriwijaya Choir, pertunjukan teater Sriwijaya Tangguh Mandiri Pangan, penampilan tari sambut dan artis ibu kota Wali Band.(kbs/red)