- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Sekitar 17 Duta Besar Siap Hadiri HPN 2022 di Kendari
JAKARTA, SIMBUR – Hari Pers Nasional (HPN) selalu identik dengan kehadiran para duta besar negara sahabat. Seperti HPN tahun ini yang bakal dihadiri 17 duta besar negara sahabat. Kedatangan mereka, khususnya saat digelar forum investasi, konvensi media massa, dan puncak HPN pada 9 Februari 2022.
“Sampai hari ini tercatat yang sudah pasti itu sekitar 17 negara sahabat, tapi diharapkan masih 4-5 lagi,” kata Ketua Bidang Tamu-Tamu Asing Panitia Pusat HPN 2022, Bob Iskandar saat ditemui di Sekretariat PWI Pusat, Jakarta, Jumat (28/1) lalu.
Adapun duta besar negara sahabat yang sudah konfirmasi hadir di antaranya Rusia, Maroko, Taiwan, Malaysia, Polandia, Seychelles, Pakistan, Iran, Ceko, Inggris, Singapura, Uni Eropa, Rumania, Azerbaijan. “Kami menunggu lagi Austria, Armenia, Bangladesh, dan India. Cuma mereka itu kesulitannya pemesanan tiket untuk bisa ke Kendari tanggal 7. Karena memang acara untuk duta besar itu kami jadwalkan dari tanggal 7 sampai dengan 9 Februari, dua malam,” jelasnya.
Sementara jadwal penerbangan langsung dari Jakarta hanya tersedia satu maskapai, yakni Batik Air. “Ada juga memang via Makassar, tapi frekuensinya terbatasnya,” kata Bob Iskandar yang juga Sekretaris Tetap Konfederasi Wartawan ASEAN.
Selain terkait pemesanan tiket pesawat, menurut Bob Iskandar, kendala lain menghadirkan tamu duta besar karena adanya agenda di negara bersangkutan. Seperti dari Asia Tenggara. “Kami mengundang Thailand nggak bisa karena duta besarnya berhalangan ada acara di negerinya. Kemudian dari Vietnam tanggal segitu kebetulan Lunar Chinese, nggak bisa, mereka harus ada di dalam negerinya. Satu lagi Myanmar, biasanya setiap HPN hadir tapi the last minute mungkin ada halangan,” ujar Bob Iskandar.
Begitu pula dari Timur Tengah, hingga saat ini belum ada yang konfirmasi hadir. “Kita sebenarnya sudah ada lima antara lain Qatar, Uni Arab Emirate, Kuwait, Saudi Arabia, dan Yordania tetapi sampai saat ini belum ada yang confirm bisa hadir. Jadi sayang sekali. Biasanya tiap HPN, paling tidak dari Timur Tengah 1-2 (duta besar) hadir,” imbuhnya.
Bob lantas membandingkan dengan kegiatan HPN dua tahun lalu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan maupun Surabaya, Jawa Timur. Kala itu jumlah duta besar yang hadir di atas 20 negara. “Surabaya itu lebih banyak sampai mencapai 33 atau 34 duta besar. Jadi memang ramai waktu di Surabaya, dan itu banyak dutabesar negara adidaya. Amerika hadir, Cina hadir,” ulasnya.
Bob Iskandar mengakui kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sejak Maret 2020 lalu, sangat berdampak terhadap kehadiran tamu-tamu asing. Ia mencatat terdapat 8-9 negara yang membatalkan karena varian baru Omicron. Terutama negara-negara di Eropa Barat seperti Jerman Prancis, Italia, Belanda, menyusul Amerika Serikat dan Australia.
“Tapi untungnya Inggris akhirnya pergi, yang menjadi suprise sekali dutabesar negara Uni Eropa confirm hadir. Kami lihat perkembangan sampai tanggal 1 Februari atau 2 Februari akan datang,” ujarnya.
Bob melanjutkan, kehadiran para dubes diharapkan bisa memberikan dampak cukup besar bagi pembangunan ekonomi, perdagangan di provinsi Sulawesi Tenggara. Karena adanya forum investasi dalam kegiatan HPN ini menjadi kesempatan mempertemukan pemerintah daerah dengan calon investor dalam dan luar negeri.
“Siapa tahu dengan hadirnya RI 1, Pak Jokowi, every body know frekuensi penerbangan ke Kendari itu sangat terbatas dalam satu hari, barangkali ke depan bisa menjadi 2-3 kali, tidak hanya Batik Air, airlines-airlines yang lain,” pintanya. (red/rel)



