- Tiga Korban Tewas akibat Ponpes Ambruk di Sidoarjo, 91 Orang Masih Tertimbun
- Pemerintah Siapkan Kartu Kesejahteraan dan Kartu Usaha, Percepat Pengentasan Kemiskinan
- Satu Korban Tewas dan Puluhan Santri Terluka akibat Tertimpa Bangunan Pondok Pesantren yang Ambruk di Sidoarjo
- PWI Pusat Apresiasi Istana Berikan Lagi Kartu Pers Wartawan yang Bertanya MBG
- PWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana bagi Wartawan yang Bertanya MBG
Punya Rumah Kemasan
SEKAYU, SIMBUR – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terus berinovasi untuk kesejahteraan masyarakat Muba. Semua inovasi ini dikomandoi Bupati Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dan Wabup Beni Hernedi SIP.
Inovasi kali ini tentang kemasan yang dilakukan Disdagperin bersinergi dengan Ketua Dekranasda Muba Hj Thia Yufada Dodi Reza. Duet ini membuat terobosan dan inovasi baru dengan menghadirkan Rumah Kemasan. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas produksi sehingga laku di pasaran.
Ketua Dekranasda Muba Hj Thia menyebut Kabupaten Muba adalah daerah pertama di Sumsel yang punya Rumah Kemasan. Rumah Kemasan Muba, imbuh Thia, adalah Rumah Kemasan bersama tempat berkumpulnya pelaku industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sebagai melting pot-nya para pengusaha, wadah ini bagus untuk mempersiapkan diri menuju pasar nasional.
“Kami harus bangga punya rumah bersama ini. Sebab setahu saya ini yang pertama dikelola dan dibiayai langsung oleh pemerintah. Buat saya ini adalah bukti bawah Pemkab Muba memprioritaskan pembinaan kepada IKM dan UMKM se Kabupaten Muba,”ungkapnya.
Kepala Disdagperin Muba Azizah SSos MT mengatakan, Rumah Kemasan ini menjadi salah satu tempat untuk edukasi dan konsultasi bareng antar pelaku usaha di Musi Banyuasin. Diterangkan Azizah hingga akhir tahun 2020, ada 40 ribu lebih IKM yang tercatat. Jumlah ini menyusut selama wabah pandemi Covid-19 yang tercatat hampir 8 ribu.
“Pendataan terkini yang kami lakukan ulang pada saat awal pandemi ada kurang lebih 2 ribuan yang masih aktif dan ada 122 sentra IKM. Kondisi ini yang mendorong kami mengembangkan Rumah Kemasan. Kita ingin meningkatkan produktivitas, kualitas dari pada produk-produk UMKM dan IKM, memberikan layanan pembuatan kemasan yang benar menurut peraturan. Karena di Peraturan Menteri Perdagangan dan Menteri Kesehatan sudah mengatur peesyaratan pelabelan produk,”ungkapnya.
Azizah juga minta dukungan dan arahan dari Ketua TP PKK Muba agar pelaku-pelaku usaha di Muba menjadi lebih diperhatikan lagi. Jika semua lancar, lanjut Azizah, pada gilirannya akan mampu memberikan dampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat Muba serta dapat mendukung tercapainya program Pemkab Muba memulihkan ekonomi masyarakat Kabupaten Muba.
“Opening ini sekaligus menyeru kepada UMKM dan IKM tidak usah ragu datang ke Rumah Kemasan ini. Tim kreatif juga disediakan. Silakan berkonsultasi, berdiskusi, berkreasi membuat kemasan yang baik dan menarik. Semoga Rumah Kemasan ini membawa produk-produk IKM lebih baik kedepannya,”pungkasnya.
Usung Program Kuliner Bersama
Sementara itu, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kabupaten Musi Banyuasin menginisiasi Program Kuliner Bersama. Program ini merupakan langkah inovasi meningkatkan ekonomi dengan melibatkan para UMKM terutama pemberdayaan perempuan.
“Konsepnya seperti foodcourt. Kami memilih lokasi program kuliner bersama ini di pelataran gedung Petro Muba Building Sekayu. Rencananya program yang bersifat wisata kuliner ini akan dibuka sampai jam 22.00 WIB, dengan nuansa lampu-lampu gantung biar lebih menarik para pembeli,” ujar Ketua IWAPI Muba, Eka Rahmah SE SH saat beraudiensi dengan Bupati Muba, Rabu (31/3).
Dikatakan Eka, program ini diharapkan bisa mengakomodir para UMKM dan pedagang sekitar yang berjualan makanan dan minuman. Sehingga mereka leluasa menjajakan jualan kreatif.
“Kondisi sekarang, pasca pandemi COVID-19, para UMKM lagi kendor pendapatan. Lewat program ini diharapkan mampu pulihkan perekonomian. Kami berharap penjual punya varian produk yang berbeda. Konsepnya sederhana tapi bisa menarik pengunjung untuk datang dan membeli,”paparnya.
Iwapi Muba menyampaikan keinginan untuk bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Muba. Dengan tujuan koperasi Iwapi bisa mendapatkan pembinaan dan pelatihan, sehingga dapat lebih maju dan bermanfaat. “Kami juga minta bantuan terkait izin pangan rumah tangga (IPRT), karena selama ini kami sudah punya banyak produk makanan namun tidak punya sertifikasi IPRT. Yang sangat penting agar bisa menembus pasar edar,” ucap Eka.
Menanggapi kendala ini ,Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin menyambut baik dan siap suport program-program yang diinisiasi oleh Iwapi Muba. “Semua program kerja sudah bagus dan baik, apalagi di tengah lesunya ekonomi sekarang pasca pandemi Covid-19. Kami Pemkab Muba akan suport program ini. Karena saya optimis. UMKM dapat terakomodir dengan baik, apalagi lokasi yang dipilih sangat strategis di Kota Sekayu,”ujarnya.
Ketua Kadin Sumsel ini juga menyebutkan, dirinya sangat antusias untuk menggerakan ekonomi dari bawah, sehingga manfaatnya dapat terasa langsung bagi usaha kecil dan menengah.
“Silakan Iwapi jalin kemitraan dengan dinas terkait, sehingga semua program yang diusung dapat terealisasi. Perbesar lagi program Iwapi ini, sehingga apa yang jadi program Iwapi Muba bisa dicontoh Iwapi daerah lain. Pemerintah dan Iwapi akan terus bersinergi, sama seperti Kadin,”pungkas Dodi.(red/rel)