- Pangdam II/Sriwijaya Ikuti Rakor Virtual Tingkat Menteri soal Peluncuran Desk Koordinasi Penanganan Karhutla dan Perlindungan PMI-TPPO
- Perkuat Keamanan dan Pembinaan, Kodim 0415/Jambi Jalin Sinergi dengan Lapas Kelas IIB Muara Bulian
- Petik Berkah Ramadan, Korem 043/Gatam Berbagi Takjil Gratis untuk Masyarakat
- Cuaca Ekstrem Berpotensi Bencana, Sumsel Dilanda Hujan Deras hingga Jelang Lebaran
- Jaksa KPK Ragukan Keterangan Berbeda dari Terdakwa Kontraktor
Harus Dikelola SDM Profesional
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Aset budaya harus dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Hal itu diungkap Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin meresmikan Galeri Bukit Siguntang yang berlokasi di situs wisata sejarah Bukit Siguntang, Selasa (26/6).
“Peresmian galeri ini adalah lompatan yang besar namun harus diiringi juga dengan SDM yang profesional. Ini aset yang luar biasa seluas 16 Hektare di titik paling tinggi Kota Palembang. Dinamakan Bukit Siguntang karena artinya mengapung, terlihat dari jauh seperti mengapung,” terang Alex.
Galeri tersebut akan memberikan kemudahan dan pengetahuan bagi wisatawan yang datang untuk mengetahui perkembangan dan sejarah Sumsel. Isi Galeri Bukit Siguntang bisa disebut multikomponen side karena terdapat peninggalan masa Sriwijaya yang ditemukan berupa struktur batu bata, arca padat dan arca Sakyamuni, termasuk prasasti Bukit Siguntang serta keramik-keramik yang menjadi bukti adanya peribadatan karena terdapat guci-guci yang biasa dipakai para biksu dan temuan keramik masa kesultanan karena Bukit Siguntang menjadi tempat persumpahan para Adipati yang berkumpul di Bukit Siguntang.
“Ini salah satu destinasi wisata, walaupun masih banyak hal yang mesti dibenahi tetapi gagasan ini bagus. Dahulu tempat ini menjadi pusat agama Buddha dan pada zaman kesultanan Palembang Darussalam merupakan tempat berkumpulnya para adipati-adipati,” ungkap Alex Noerdin disela peresmian Galeri.
Lanjut Alex Noerdin, Bukit Siguntang merupakan situs wisata sejarah dan bentang alam tertinggi di Kota Palembang dan menjadi salah satu destinasi wisata andalan untuk menarik wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara.
Menurutnya, penataan Bukit Siguntang harus terus berlanjut agar senantiasa menarik, aman, dan nyaman bagi wisatawan seperti pusat informasi, galeri, kedai-kedai kopi dan sebagainya yang bertujuan menampilkan sisi lain dari Bukit Siguntang sebagai destinasi wisata sejarah.
Menurut Alex, Dapunta Hyang dulu membuat pemukiman di kaki bukit ini yang akhirnya menjadi kerajaan maritim terbesar saat itu. “Kemudian, di masa Kesultanan Palembang Darussalam menjadi tempat berkumpulnya para adipati-adipati. Jadi, ini menyimpan banyak sejarah,” lanjut Alex.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Irene Camelyn mengatakan dalam Galeri Bukit Siguntang terdapat informasi bagi masyarakat bahwa Bukit Siguntang memiliki arti penting bagi sejarah melayu sebagai tempat turunnya raja-raja melayu.
“Galeri ini memicu kita semua untuk menghargai dan memelihara budaya masa lampau sebagai bekal budaya masa depan. Bagaimana kita menyongsong budaya masa depan haruslah berawal dari budaya masa lampau,” ujarnya. (red/rel)