- Deliar Marzoeki Dipenjara 5 Tahun, Wajib Bayar Uang Pengganti Rp1,3 Miliar
- Terpidana Sapari Ditangkap setelah Buron 13 Tahun, Jaksa Buru Tersangka Wilson
- Tata Ruang Jadi Jalan Pembuka Investasi Daerah
- Wamenkomdigi Dukung Penuh Rekonsiliasi PWI
- Yakin TMMD Ke-125 Sesuai Sasaran, Pangdam II/Sriwijaya Terima Paparan Dansatgas
Investor Lihat Potensi, Aparatur Kenalkan Daerah
PALEMBANG – Peranan pertumbuhan ekonomi 80 persen berasal dari usaha kecil menengah (UKM). Maka, pemberdayaan ekonomi kerakyatan harus dijadikan prioritas pemerintah ataupun pelaku usaha di Sumatera Selatan (Sumsel). Artinya, usaha mikro harus naik level menjadi usaha kecil, usaha kecil menjadi menengah dan usaha menengah menjadi makro. Jika itu tercapai, maka Sumsel akan maju. Pandangan tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Pemerintahan Sumsel, Ir H Permana MMA saat pembukaan Indonesian Marketeers Festival 2017 (IMF 17) di Ballroom Hotel Aryaduta, Selasa (21/03).
Marketeers Festival yang merupakan festival marketing akbar tersebut diselenggarakan di 17 kota yang ada di Indonesia. Selain seminar mengenai pemasaran, IMF 17 juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain seperti konvoi wisata budaya, ajang pemilihan Marketeers Brand Ambasador dan photo contest.
Purnama yang mewakili Gubernur Sumsel, Alex Nurdin mengatakan, aparatur pemerintahan daerah juga harus mempunyai jiwa marketing atau agent of marketeers. Setidaknya daya tarik seperti komunikasi yang baik, memahami simbol-simbol Sumsel, kebudayaan yang ada di kota sendiri.
“Jadi ketika nanti ada yang menanyakan hal itu kita harus bisa menjawab. Investor tidak mungkin langsung investasi, tetapi lebih dulu melihat potensi apa yang ada di kota kita. Jadi aparatur daerah wajib mengenalkannya, ” tambahnya.
Menurutnya, tugas masyarakat adalah mempromosikan Sumsel ini menggunakan strategi Tourism Trade Investment (TTI) melalui bidangnya masing-masing. Sehingga, masyarakat harus bisa menjadi agent of marketeers, dalam mempromosikan hasil kerjaanya.
“Dengan mempromosikan tempat-tempat wisata, makanan, seni dan budaya di Sumsel kepada wisatawan, buyer atau investor dalam dan luar negeri, kita sudah meningkatkan volume dan nilai perdagangan baik antar daerah serta ekspor, ” tuturnya.
Berbicara soal marketeers, seorang pemasar yang baik bukan sekedar mampu menjual produk perusahaan yang ditawarkannya, tetapi bisa menghasilkan output seperti menaikkan image positif perusahaannya. Konsep dasar yang diharapkan adalah bukan hanya menjadi pemasar musiman, tetapi menjadi pemasar yang produktif, tiada henti, sehingga usahanya berkelanjutan.
Untuk diketahui, IMF 17 kali ini mengangkat tema “WOW TO WIN – CARA JITU SALES & PROMOTION” The Marketeers Festival 2017 yang menghadirkan pakar-pakar marketing di Indonesia. Dalam seminar tersebut, persoalan seputar pemasaran dan bisnis akan dikupas, mengenai evaluasi & strategi marketing bagaimana perusahaan International, perusahaan nasional dan perusahaan lokal membuat Indonesia WOW dengan memacu kreativitas daerah untuk memajukan dunia bisnis dan akhirnya berujung pada perkembangan dari perusahaan dan daerah itu sendiri. (CJS01)