- Pastikan Kesiapan Satuan, Pangdam II/Sriwijaya Kunjungi Kodim 0418/Palembang
- Dewan Pers Perkuat Legal Standing Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang
- Arizki Fil Bahri Jadi Plt Ketua PWI Natuna, Raja Isyam Azwar Direstui Rekrut Anggota PWI Riau
- Pipa Induk Milik Perumda Tirta Musi Pecah akibat Pergerakan Tanah, Warga Talang Jambe Keluhkan Air Bersih Sering Tidak Mengalir saat Cuaca Ekstrem
- Dandim 0401/KBL Terima Kunjungan Kapolres Bandar Lampung
Penyerapan Gabah Bakal Lebih Maksimal, Tingkatkan Kualitas Hasil Beras di Sumsel

PALEMBANG, SIMBUR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan siap merealisasikan arahan Presiden. Terkait penyerapan gabah di Sumsel. Hal itu diungkap Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, S.H., M.S.E saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Lanjutan Penyerapan Pengendalian Harga Gabah di Provinsi Sumsel.
“Kami semua di sini berupaya bersama menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden dan para menteri. Terkait kendala-kendala yang dihadapi kita selesaikan secara bersama. Terpenting kami mendukung penuh program ini,” ujarnya di Griya Agung, Selasa (11/2).
Dikatakannya digelarnya rakor merupakan bentuk dukungan terhadap instruksi Presiden dan Menteri Pertanian terkait penyerapan gabah di tingkat para petani dengan harga Rp6500. “Rapat ini kami lakukan sebagai upaya untuk menetapkan langkah-langkah terkait penyerapan harga gabah di tingkat petani dengan harga yang telah ditetapkan oleh Presiden yakni 6.500 rupiah,” kata Elen.
Dikatakannya ada lima provinsi di Indonesia dengan potensi produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) tertinggi pada Januari – Maret 2024 adalah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur,, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan. Dimana produksi beras ini terus meningkat dari tahun 2021 hingga tahun 2024 dan selanjutnya Pada tahun 2024 surplus beras mencapai 828,03 ribu ton tertinggi sepanjang 4 tahun terakhir.
“Kami perlu mengambil antisipasi dalam penyerapan harga gabah di tingkat petani. Pada musim panen ini target penyerapan sesuai dengan potensi produksi padi yang ada dapat semua terserap, tujuannya ingin menyerap dengan harga 6,500 serta kami akan mendukung Bulog untuk menyerap dari potensi produksi padi yang dihasilkan,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian TPH Sumsel, Bambang Pramono menyampaikan hasil survei pihaknya harga gabah di tingkat petani pada bulan Januari-Februari 2025 di kisaran harga Rp 5.100,- hingga Rp 6.500,-/ kg. Sedangkan untuk jumlah perusahaan penggilingan padi di Sumsel sebanyak 274 penggilingan.
“Potensi produksi padi GKG di Sumsel di bulan Februari – Maret 2025 sebesar 784.206 ton atau setara dengan 450.370 ton beras lalu Target penyerapan beras Bulog Wilayah Sumatera Selatan bulan Januari-April 2025 adalah sebesar 161.000 ton,” katanya.
Sementara itu, dari Perum Bulog Sumsel Babel Elis Nurhayati mengatakan pengadaan gabah dan beras dalam negeri tahun 2025 dilaksanakan dalam bentuk, Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500,- dan beras di gudang Bulog sebesar Rp12.000/kg.
“Bulog melakukan pembelian dalam bentuk GKP diolah menjadi beras di SPP/mitra Maklon sesuai SPP serta mengharapkan pada para petani untuk lebih meningkatkan kualitas hasil beras sehingga tidak ada lagi hama jerami dan kotoran,” katanya.(kbs/red)