- Gempa di Aceh Barat Daya Tidak Berpotensi Tsunami
- Dukung Program MBG, Daerah Diminta Siapkan Lahan untuk SPPG
- Pimpin Tradisi Penerimaan Serta Pelepasan Warga Korem 041/Gamas
- Satgas Yonif 144/JY Dirikan Gereja dan Beri Layanan Kesehatan, Satgas Yonif 141/AYJP Pos Fayit Bangun Rumah Layak Huni
- Polisi Kalah Praperadilan, Penetapan Tersangka Penelantaran Anak Tidak Sah
Hentikan PPKM, Transisi Pandemi ke Endemi

PALEMBANG, SIMBUR – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan setelah hampir 3 tahun sejak pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan untuk menghentikan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Penghentian kebijakan ini menurutnya dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Di antaranya situasi pandemi Covid-19 yang terkendali, tingkat imunitas yang tinggi di masyarakat, kesiapan kapasitas kesehatan yang lebih baik dan pemulihan ekonomi yang berjalan cepat.
Luhut juga mengatakan, meski kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat telah dihentikan, menurutnya masyarakat tetap harus waspada karena pandemi belum sepenuhnya berakhir. Monitoring terhadap kasus harus tetap dilaksanakan dan vaksinasi booster harus tetap didorong. Begitupun peran masyarakat terus didorong untuk tetap menjaga penerapan protokol kesehatan.
“Pemberian obat-obatan dan vitamin harus tetap tersedia di berbagai faskes selama masa transisi. Selain itu, pemberian bansos harus tetap diberikan untuk menjaga proses pemulihan ekonomi yang telah berjalan cepat,” jelasnya saat rapat koordinasi penjelasan pencabutan PPKM yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri secara virtual, Senin (2/1).
Lebih jauh Luhut mengatakan keberhasilan pengendalian pandemi Covid menurutnya buah dari kebijakan yang terintegrasi antara berbagai elemen. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, Tenaga Kesehatan, Akademisi, masyarakat dan pihak-pihak lain. “Keberhasilan juga berasal dari kerja yang berbasiskan data, ilmu pengetahuan dan menggunakan teknologi. Keberhasilan ini sedianya harus ditiru dan diterapkan dalam kebijakan pembangunan yang lain,” ujarnya.
Luhut juga mengatakan keberhasilan pengendalian Pandemi Covid 19 menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan mampu mengatasi permasalahan paling kompleks sekalipun. Untuk itu Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk bekerja keras mewujudkan Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera pasca pandemi Covid 19.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan agar pencabutan PPKM dapat dikomunikasikan kepada masyarakat secara seragam. Menurutnya pencabutan atau penghentian PPKM itu hanya program dari keseluruhan strategi pemerintah dalam menghadapi transisi dari pandemi menjadi endemi.
“Hal yang penting kita sampaikan ke masyarakat dalam proses transisi ini adalah ini dipastikan dilakuka bertahap. Akan ada penurunan intervensi pemerintah dan kami harap ada peningkatan partisipasi masyarakat,” jelasnya.
Ia mencontohkan di masa transisi ini peran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga akan menjadi sangat penting. Seperti influenza, DBD meski sempat jadi pandemi besar ini akan menjadi ke level normal. Sehingga masyarakat jangan terlalu euforia dan tetap.menjaga prokes.
“Jangan euforia dan tetap prokes. rajin cucii tangan dan menggunakan masker. kalau tidak enak badan badan tes dan jika positif bisa isolasi di rumah dan vaksin. Kita harap bertahap agar intervensi kepada masyarakat diturunkan sehingga transisi pandemi menuju endemi di Indonesia berjalan lancar,” jelasnya.
Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya mengimbau masyarakat Sumsel untuk tidak lengah dan tetap waspada meski pemerintah sudah mencabut atau menghentikan PPKM. Aktivitas masyarakat silakan berjalan. Tapi ada ketentuan prokes yang tetap dijaga agar ekonomi kita bisa pulih. “Sesuai arahan Menkes tadi masyarakat dituntut kesadarannya tetap menjaga prokes. RS agar tetap bersinergi dengan mitra karena ini belum sepenuhnya hilang,” tegas Mawardi Yahya. (kbs/red)