Konsistensi Menuju Konvergensi

PALEMBANG, SIMBUR – Konsistensi Simbur Sumatera tidak diragukan lagi bagi korporasi yang ingin berinvestasi atau melakukan ekspansi pada industri dan bisnis media. Eksistensi Simbur Sumatera sebagai media alternatif lokal masih terus dipertahankan dalam jejaring berita global.

Pemimpin Umum Simbur Sumatera, Muhammad Azhari mengatakan, media yang dikelolanya masih mampu bertahan di tengah krisis akibat pandemi dan resesi ekonomi. Apalagi, menurut dia, sistem bisnis dan industri media saat ini kerap mengalami pasang surut.

Dirinya menambahkan, tahun kedua setelah berdiri tahun 2014, penerbit Simbur Sumatera tumbuh dan sempat naik daun, bahkan menanjak namun belum mencapai puncak. “Saat terjadi pandemi, kami pelajari, evaluasi dan kaji kembali. Kami siap dan sudah tahu apa yang akan dilakukan ke depan. Dari sini saja dapat terlihat konsistensi Simbur walau dalam kondisi sederhana,” ungkap Azhari saat memimpin Rapat Umum Tahunan Simbur Sumatera, Sabtu (26/12).

Masih kata dia, ke depan semakin banyak tantangan dalam bisnis media. Dia mengimbau seluruh wartawan dan karyawan Simbur Sumatera agar dapat beradaptasi dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Harus adaptasi dengan new normal,” imbuhnya seraya menambahkan, saat pademi inilah momen untuk melakukan perubahan arah dan kecepatan. “Simbur Sumatera pun akan segera bertransformasi dari cetak menjadi media konvergensi,” ungkapnya.

Lanjut Azhari, regulasi mengharuskan media massa berbentuk perseroan terbatas (PT) khusus pers. Diterangkan pula, pihaknya sudah berapa kali melakukan perubahan. “Simbur Sumatera pernah diverifikasi administrasi oleh Dewan Pers sebagai media massa cetak yang tengah melakukan pemutakhiran data. Salah satu upaya konvergensi yakni melakukan verifikasi ulang sebagai media siber,” paparnya.

Tak lupa dirinya mengucapkan terima kasih kepada karyawan dan wartawan yang hadir pada rapat tahunan tersebut. Ditegaskannya, pada rapat itu kebijakan disampaikan dan keputusan diambil. Baik redaksi dan direksi maupun stakeholders (pemangku kepentingan) lainnya. “Mumpung Simbur masih kecil. Kalau sudah besar apalagi postur bisnisnya gemuk, tentu saja peluang dan tantangan lebih besar,” pungkasnya.(rgs)