Festival Sriwijaya Tetap Digelar di BKB, Pemkot Palembang Bungkam

PALEMBANG, SIMBURNEWS –  Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang semula tidak memberi izin Festival Sriwijaya XXVI tahun 2017 di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) akhirnya bungkam. Negosiasi alot ketua pelaksana sekaligus Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Sumsel, Akhmad Najib bersama Kepala Disbudpar Provinsi Sumsel Irene Camelyn Sinaga berhasil memastikan BKB sebagai tempat diselenggarakannya festival tahunan itu.

Kepastian BKB sebagai tempat pelaksanaan, disampaikan Akhmad Najib usai Rapat Pemantapan Penyelenggaraan Festival Sriwijaya XXVI Tahun 2017 di ruang rapat Bina Praja Setda Sumsel, Senin (21/8).

“Pelaksanaannya besok (22/8) di BKB. (Pemetintah) Kota sudah setuju dan tidak ada masalah. Kegiatan ini kan untuk kota Palembang juga,” pungkasnya.

Najib menegaskan bahwa pada prinsipnya, Festival Sriwijaya untuk mempromosikan daerah, serta bagaimana mengisi peluang pariwisata. “Jangan sampai warga sumsel khususnya Palembang hanya menjadi penonton saja,” ungkapnya.

Selain itu, tambah Najib, dengan culture event ini juga Sumsel bisa mengubah budaya yang kurang bagus. Menurut dia, perbedaan konsep saat ini dibanding tahun lalu menurut Najib adalah yang pertama konsepnya lebih banyak kearah culture event diantaranya dengan mempersiapkan beberapa kesenian dari kabupaten/kota dalam rangka road to Asian Games.

Masih kata Najib, melalui Festival Sriwijaya yang mengusung konsep culture event, budaya-budaya Sumsel khususnya Palembang kembali diperkenalkan. Baginya, apa pun yang dilakukan tidak lepas dari budaya.

“Kalau Asian Games itu event internasional namun muatannya adalah local event. Jadi, kami memberikan kesempatan kepada kepada seluruh stakehokder baik itu industri sampai ke hotel dan restoran untuk terlibat didalamnya,” ujarnya.

Dijelaskannya pula, Festival Sriwijaya akan dibuka malam hari. “Jika dulu dibuka dengan  teaterikal sejarah Kerajaan Sriwijaya, kali ini kami lebih mengenalkan dan memberikan porsi kepada lagu-lagu daerah yang sudah mulai dilupakan,” tambahnya.

Dengan event tersebut, Sumsel diharapkan dapat mengambil peluang untuk meningkatkan ekonomi rakyat selama masa hitung mundur (countdown) Asian Games. Kedua, dengan peluang tersebut ada tidak dampak ekonominya untuk sumsel. Ketiga, meningkatkan kenyamanan bagi seluruh pengunjung destinasi wisata, mulai dari penerangan sampai keamanan lokasi destinasi. “Yang paling utama yang saya harapkan dalam rapat yaitu keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya.

Untuk diketahu, pembukaan FS akan dihadiri Menteri Pariwisata yang diwakili Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Dirjen Kebudayaan dan Deputi Pemasaran Kemenpar. Nanti akan diadakan juga penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemkot Palembang tentang bagaimana mempromosikan destinasi pariwisata yang ada di Sumsel dan Palembang. Untuk artis pendukung, rencananya pelaksana FS akan mendatangkan Ayu Tingting namun dibatalkan dan mengganti dengan Ada Band dan beberapa artis pendukung yang lain.

Diwartakan sebelumnya, Pemkot Palembang melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Harobin Mastofa menegaskan jika tidak ada lagi kegiatan event festival maupun ekspo yang dilaksanakan di BKB. “Kami ingin memberikan contoh kepada semua pihak. Kalau Pemkot saja tidak memakai, yang lain diharapkan juga tidak (memakai). BKB itu ruang terbuka publik, dan kami tidak ingin mengganggu kenyamanan masyarakat untuk berwisata di BKB. Siapapun termasuk pihak provinsi, makanya kami tidak memberikan izin (Festival Sriwijaya) untuk menggunakan BKB,” pungkasnya akhir Juli lalu.(mrf)