Ancaman Para Pemudik, Lima Warga Palembang Sudah Meninggal akibat Demam Berdarah

# Dua Faktor Penularan, Tercatat 577 Kasus per 4 April 2024

PALEMBANG, SIMBUR – Demam berdarah dengue (DBD) berpotensi menjadi momok bagi para pemudik Lebaran tahun ini. Terutama rentan menjangkiti anak-anak (5-14 tahun) dan lansia.

Karena itu, para pemudik diimbau tetap selalu mewaspadai ancaman penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di samping menghindari penderita DBD itu sendiri selama masa mudik Lebaran.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, kasus DBD berpotensi dialami para pemudik di daerah berbeda. Terutama selagi ada nyamuk pembawa petaka dan orang yang terjangkit demam berdarah.

“Selagi masih ada nyamuk Aedes aegypti di lingkungan kita dan ada orang yg terjangkit DBD, maka bagi para pemudik dari daerah berbeda penyakit DBD masih merupakan ancaman,” ungkap Yudhi kepada Simbur, Selasa (9/4).

Yudhi menambahkan, penularan penyakit DBD dapat terjadi karena dua faktor. Meliputi nyamuk dan penderita DBD. “Untuk bisa terjadi penularan DBD minimal ada dua faktor yaitu nyamuk Aedes agypti sebagai pembawa virus dan orang yang terjangkit,” jelasnya.

Dipaparkannya, data DBD di Kota Palembang per 4 April 2024 mencapai 577 kasus. “Dari data pasien yang terkena DBD ini 281 laki-laki dan 296 perempuan di Kota Palembang,” urainya.

Dari angka itu, kata Yudhi, lima orang meninggal dunia sejak awal 2024. “Terdiri dari 4 orang perempuan dan 1 orang laki-laki,” ujarnya.

Lanjut Yudhi, kasus DBD tertinggi di Palembang berada di Kecamatan Sukarami dengan 77 Kasus. “Terendah di Kecamatan Bukit Kecil sebanyak 14 kasus,” jelasnya.(red)