- Pastikan Kesiapan Satuan, Pangdam II/Sriwijaya Kunjungi Kodim 0418/Palembang
- Dewan Pers Perkuat Legal Standing Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang
- Arizki Fil Bahri Jadi Plt Ketua PWI Natuna, Raja Isyam Azwar Direstui Rekrut Anggota PWI Riau
- Pipa Induk Milik Perumda Tirta Musi Pecah akibat Pergerakan Tanah, Warga Talang Jambe Keluhkan Air Bersih Sering Tidak Mengalir saat Cuaca Ekstrem
- Dandim 0401/KBL Terima Kunjungan Kapolres Bandar Lampung
Bahasa Sangat Penting dalam Hubungan Dua Negara, Goethe-Institut Sukses Gelar Olimpiade Bahasa Jerman di Indonesia pada Awal 2025

# Terpilih Lima Pemenang, Diikuti 1.357 Siswa dari 371 SMA/SMK/MA dari 29 Provinsi se-Tanah Air
JAKARTA, SIMBUR – Sebanyak 73 siswa-siswi dari 66 SMA/SMK/MA asal 29 provinsi berkompetisi dalam babak final Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2025. Final berlangsung di Goethe-Institut Jakarta pada 21-22 Januari. Dari ke-73 siswasiswi tersebut, lima di antaranya berhasil meraih gelar pemenang.
Kompetisi nasional tahunan ini diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesien bersama Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) sebagai upaya mempromosikan bahasa Jerman di Indonesia. Disamping mendorong siswa-siswi berusia 15-17 tahun menunjukkan kemampuannya berbahasa Jerman.
Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Constanze Michel mengatakan, para finalis yang berpartisipasi dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional membuktikan bahwa mereka adalah pemelajar bahasa Jerman terbaik di Indonesia. “Sebelumnya, mereka telah berkompetisi di tingkat regional dengan 1.357 peserta dari 371 SMA/SMK/MA sepanjang November hingga Desember lalu,” ujar Constanze Michel melalui keterangan resmi yang diterima Simbur, Rabu (22/1).
Di masa kini, lanjut Constanze Michel, bahasa Jerman sangat penting dikuasai oleh generasi muda saat ini. Karena menjadi aset untuk meraih berbagai peluang di masa mendatang. “Kemampuan berbahasa asing, termasuk bahasa Jerman, menjadi aset penting bagi generasi muda untuk meraih berbagai peluang di masa depan,” Constanze Michel.
Kepala Bagian Kebudayaan dan Informasi pada Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia Christoph Fischer menyampaikan bahwa penyelenggaraan Olimpiade Bahasa Jerman penting untuk mengakui kesuksesan pengajaran bahasa Jerman di Indonesia. “Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam hubungan antara dua negara seperti Indonesia dan Jerman,” ungkap Fischer.
Bagi Kedutaan Besar Republik Federasi Jerman, tambah Fischer, dapat mendorong orang-orang Indonesia untuk mempelajari bahasa Jerman sangatlah penting. “Kami sudah mendorong sekolah-sekolah untuk mempromosikan pembelajaran dan pengajaran bahasa Jerman. Kami berpikir hal tersebut membantu negara-negara untuk saling memahami. Hal itulah yang menjadi pondasi kolaborasi yang baik dan sukses,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Ali Mukodas mengatakan, olimpiade bahasa ini merupakan salah satu sarana bagi peserta didik untuk memahami budaya Jerman. “Olimpiade Bahasa Jerman merupakan salah satu sarana bagi peserta didik untuk bisa lebih memahami bahasa Jerman dan tentunya budaya Jerman, karena bahasa tidak lepas dari budaya,” ungkapnya.
Dalam babak final Olimpiade ini, para peserta ditantang untuk menjawab soal-soal membaca, menyimak dan menulis selama satu jam, yang kemudian dilanjutkan dengan ujian lisan secara berkelompok di hadapan para juri. Seluruh rangkaian perlombaan ini menguji kompetensi yang setara dengan level A2 (tingkat pemula lanjutan).
Babak final Olimpiade Bahasa Jerman tahun 2025 ini dinilai oleh 12 orang juri yang terdiri dari perwakilan dari Goethe-Institut Indonesien, IGBJI, Asosiasi Germanistik Indonesia (IGV), Balai Guru Penggerak Provinsi Banten, serta sejumlah dosen dari program studi Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Tampil sebagai pemenang yang diumumkan pada Rabu 22 Januari 2025, Maisa Faizatun Nisa (SMA PGII Bandung) dinobatkan sebagai juara pertama dan Charlene Kayla Tandrea (Saint John’s Catholic School BSD, Kota Tangerang Selatan) sebagai juara kedua. Sementara itu, Fahmi Ihsaan Tamba (SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah) meraih juara ketiga, Nasywa Fatiha Rahma (SMA PGII Bandung) sebagai juara keempat, dan Indira Vibby (SMA PGII Bandung) merupakan juara kelima.
Sebagai juara pertama dan kedua, Maisa dan Charlene mendapatkan beasiswa program kursus bahasa Jerman untuk remaja selama tiga minggu pada musim panas di Jerman. Adapun juara ketiga hingga kelima memperoleh beasiswa mengikuti kursus bahasa Jerman di Goethe-Institut Indonesien. Seluruh pemenang menerima piagam dari Goethe-Institut, IGBJI, serta Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.(red)