Perhumas Bakal Perbaharui Kode Etik Terkait AI, Tuai Pujian dari Global Alliance

# Kontribusi Indonesia dan Perhumas Kembangkan PR Dunia

NUSA DUA, SIMBUR – Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) bakal meluncurkan Kode Etik Kehumasan terkait artificial intelligent (AI). Hal itu disampaikan Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto.

“Satu hal lagi kami (Perhumas) akan meluncurkan kode etik kehumasan terkait AI,” terangnya sembari mengimbau penggunaan AI saat berkomunikasi harus sesuai dengan etika dan bertanggung jawab,”ungkap Boy saat konferensi pers kepada awak media, di hotel Merusaka Nusa Dua-Bali, Rabu (20/11).

Dalam sambutannya pada rangkaian World Public Relations Forum (WPRF) 2024 hari ketiga, Boy kembali mempertegas kode etik dimaksud. Dikatakan Boy, Perhumas juga memperbarui Kode Etik untuk menjawab perkembangan kecerdasan buatan. “Memastikan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi, profesi kami tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip etika,” ujarnya.

Boy menambahkan, pencapaian lainnya adalah pencantuman Kode Etik AI yang menunjukkan kesiapan Perhumas untuk menyambut masa depan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai inti. Ditambahkan Boy, pada intinya hubungan masyarakat adalah tentang menjembatani perbedaan, menumbuhkan kepercayaan, dan menciptakan narasi yang menyatukan masyarakat.

“Di negara yang beragam seperti Indonesia, peran ini menjadi semakin penting. Keberagaman bukan hanya menjadi kekuatan negara kita, tetapi juga kekuatan Perhumas. Kekayaan perspektif, budaya, dan ide dalam komunitas PR Profesional kami, mendorong inovasi dan mendorong kami untuk mencapai dampak yang berarti,” jelas Boy.

Diketahui, Indonesia sudah memberikan banyak kontribusi terhadap industri humas di dunia internasional. Salah satu bentuk pengakuan atas kontribusi tersebut adalah dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah World Public Relations Forum 2024 yang digelar di Bali.

Boy kembali mengungkap, salah satu pencapaian terbesar Perhumas adalah ketika Global Alliance memberikan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah World Public Relations Forum 2024. “Hal ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Perhumas, namun juga menjadi bukti nyata pengakuan dunia atas kontribusi dan komitmen kita semua sebagai insan humas di Indonesia,” kata Boy pada hari ketiga World Public Relations Forum 2024, Kamis (21/11).

Boy menambahkan, sejak didirikan, Perhumas tidak hanya tumbuh sebagai sebuah organisasi, namun juga berkembang sebagai mercusuar keunggulan bagi para profesional humas di Indonesia. Kata Boy ada sejumlah hal yang menjadi pencapaian Perhumas dalam menjalankan komitmen untuk terus maju. Pencapaian pertama adalah peluncuran Perhumas Apps, sebuah platform digital yang meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara para profesional humas di seluruh Indonesia.

“Pencapaian kedua yaitu penerbitan Buku 50 Tahun Perhumas, sebuah karya monumental yang mendokumentasikan warisan dan visi organisasi kami untuk masa depan lalu penciptaan Indikator Perhumas, sebuah lompatan intelektual yang berfungsi sebagai referensi penting untuk mengukur efektivitas komunikasi dan reputasi di berbagai sektor,” jelas Boy

Pencapaian keempat, kata Boy, pengembangan yang sedang berlangsung dari Hari Humas Indonesia, sebuah naskah akademis yang menggarisbawahi dedikasi kami untuk mendapatkan pengakuan formal bagi profesi humas di Indonesia.

Di tempat yang sama, President & CEO Global Alliance Justin Green mengucapkan terima kasih kepada semua pembicara yang hadir di ajang World Public Relations Forum 2024. Selain itu, kata Justin, WPRF 2024 tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan dari pemerintah Indonesia.

“Saya juga ingin berterima kasih kepada kementerian-kementerian di Indonesia karena tanpa mereka, hari ini dan minggu ini tidak akan terjadi. Demikian pula, dukungan pemerintah dalam hal hubungan masyarakat dan komunikasi sangatlah penting,” ujar Justin.(red)