Tingkatkan Penanganan Karhutla

KAYUAGUNG, SIMBUR – Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE menginstruksikan seluruh stakeholder untuk meningkatkan upaya penanggulangan Karhulah di Kabupaten OKI. “Mengingat kondisi kemarau tahun ini lebih kering lalu titik api dan kebakaran lahan terus bertambah kita meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat.” Ujar Iskandar yang memimpin langsung rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kantor Bupati OKI, Senin, (11/9).

Seiring peningkatan status penanganan bencana Karhutlah, ujar Iskandar semua stake holder harus bergerak bahu membahu secara keroyokan. “Kalau sudah tanggap darurat artinya kita mengeluarkan seluruh sumber daya baik dari segi penanganan dilapangan, penanggulangan hingga pendanaan dan ini harus saling bantu, saling peduli,” ujar dia.

Iskandar mengapresiasi petugas dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, RPK Perusahaan dan masyarakat peduli api yang berjibaku memadamkan lahan yang terbakar. “Kepada perusahaan sekitar konsesi, para camat/kepala desa ajak masyarakat agar tanggap dan peduli. Kalau ada kebakaran segera padamkan sebelum membesar dan penting untuk disampaikan kepada masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar,” pesan dia.

Kendalikan Karhutla di Kawasan Sepucuk

Setelah berjibaku selama 24 jam, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD Damkar, Manggala Agni, RPK perusahaan PT.Tempirai, Kelantan Sakti, Rambang Agro serta dibantu masyarakat berhasil mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di Kawasan Jalan Sepucuk Kayuagung, OKI.

Bupati Iskandar meninjau langsung lokasi pada pada Selasa, (5/9/2023) mengapresiasi Langkah sigap tim gabungan pemadaman Karhutlah Kabupaten OKI. “Alhamdulilah berkat kerja keroyokan api dapat dikendalikan meski masih ada titik-titik yang masih perlu dilakukan pendinginan,” ujar Iskandar.

Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin mengatakan tim gabungan terus melakukan pemadaman sejak, Senin, (4/9) sore hingga malam hari. Listiadi menaksir luas area yang terbakar berkisar 300 Hektare. “Sekitar 300 hektaran, sampai saat ini tim masih melakukan pendinginan di areal terbakar,” ujarnya.

Pemadaman menurut Listiadi terkendala akses jalan menuju titik api serta sumber air yang semakin menipis. “Titik apinya sulit dijangkau sehingga menyulitkan petugas,” ungkap dia.

Jaga Kesediaan Air, Buat Sekat Kanal
Pada kesempatan yang sama Bupati OKI, H. Iskandar, SE meminta pihak terkait untuk membangun sekat kanal pada areal rawan terbakar. Sekat kanal ini dibangun untuk menjaga tinggi muka air di lahan gambut agar tetap basah sehingga tak mudah terbakar,” ujarnya.

Air yang tertahan, tambah dia, dapat menjadi sumber air dan mencegah kebakaran lahan gambut. Namun karena kawasan yang terbakar termasuk gambut dalam, sehingga tidak bisa langsung di intervensi oleh Pemerintah Daerah.
“Masuk Kawasan konservasi gambut sehingga kita mintakan ke pemerintah pusat maupun Badan Restorasi Gambut menurunkan programnya di lokasi ini,” pinta Iskandar.

Iskandar juga meminta kepada perusahaan untuk peduli dengan areal sekitar HGU perusahaan. “Jadi jangan kebunnya saja yang dijaga, areal sekitar kebun juga kewajiban perusahaan agar tidak terbakar,” tutupnya.

Kapolres OKI, AKBP. Dili Yanto, S. IK, S.H.,M.H mengatakan upaya.penanggulangan Karhutlah tidak hanya dibebankan kepada Satgas saja namun butuh dukungan dari semua pihak. “Saya yakin kalau semua bergerak Karhutlah mampu kita tanggulangi seperti tahun tahun sebelumnya. Upaya-upaya penanggulangan harus kita tingkatkan,” tuturnya.

Sementara Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0402/OKI Mayor CZI Saipul Anwar meminta semua pihak mendukung upaya penanganan Karhutlah terutama Satgas pemadaman lapangan. “Sebagai bagian negara tentu kira harus saling dukung di situasi kebencanaan seperti ini. Kemarin Satgas menghadapi hambatan ketika memadamkan api di sekitaran tol Kayuagung-Palembang. Mobil satgas kesulitan ketika masuk tol karena urusan birokrasi ini sepatutnya tidak terjadi karena perusahan juga bagian dari negara,” pungkasnya.(kbs/red)