- Gencarkan Internasionalisasi Bahasa Indonesia, APPBIPA Sumsel dan UBD Palembang Bakal Gelar Festival Seni Hybrid
- Habis Karhutla, Terbit Banjir Bandang
- Ormas Jadi Wartawan, Bisnis Pers Sedang Tidak Baik-baik Saja
- Kembali Mangkir, Kejaksaan Imbau Buronan Kasus Korupsi Alat Covid-19 Serahkan Diri
- Belum Kembalikan Modal Bisnis Rp2,7 Miliar, Diterungku 2 Tahun
Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia Masih Sangat Memprihatinkan

PALEMBANG, SIMBUR – Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK membuka secara langsung giat FGD pencegahan narkotika. Digelar Dit Bnmas Polda Sumsel di The Sultan Convention Center, di Jalan Sultan M Mansyur, Selasa (25/7/23) pagi.
Jenderal bintang dua ini menegaskan, bahwa narkoba menjadi masalah yang serius, tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh Dunia. Mengalami permasalahan yang sama mengenai penyalahgunaan narkoba.
“Dari data yang saya lihat di internat menurut Kepala BNN RI, Komjen Petrus Reinhard Golose bahwa angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia masih sangat memprihatinkan di kalangan masyarakat,” ungkap Rachmad.
Sesuai data Indonesia Drugs Report 2022 Pusat Penelitian Data dan Informasi BNN, pada 2019, prevalensinya sebesar 1,80 persen. Lalu 2021 sekitar 1,95 persen atau naik 0,15 persen. Total dari rentang usia 15-64 tahun, ada sekitar 4,8 juta penduduk desa dan kota pernah memakai narkoba.
Terus meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 4,5 juta penduduk. Pada peta rawan narkotika, ada total 8.002 kawasan. Angka ini sudah turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 8.691 kawasan.
“Jadi wilayah kita, dari sekian juta penduduk, secara nasional. Kita menempati peringat kedua dalam penyalahgunaan narkoba atau penggunaan barang haram tersebut,” cetus Kapolda Sumsel.
Maka dengan FGD ini, harapannya dapat mengatasi permasalahan ini dari sejak dini. “Stop penyalahgunaan narkotika. Sehingga Sumsel akan aman dan masyarakat terbebas dari barang haram ini, dan kegiatan ini harus dilakukan secara berkelanjutan,” timpalnya.
Direktur Binmas Polda Sumsel, Kombes Pol Sofyan Hidayat SIK MM menegaskan, bahwa tema FGD yang diselenggarakan ini bahaya penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja untuk mengwujudkan Harkamtibmas yang kondusif menuju pemilu damai 2024.
“FGD ini tujuannya untuk mencegah dan menekan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, khususnya pelajar maupun mahasiswa. Baik mahasiwa, guru, kepala sekolah, mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini 150 peserta. Kita arapkan dengan kegiatan ini mereka dapat memahami bahaya narkoba,” tukas Sofyan. (nrd)