- Helmy Halim Janji Naikkan Insentif Ketua RT dan RW di Tangerang
- Media Harus Jaga Bahasa Indonesia sebagai Aset Bangsa
- Calon Peserta Didik Sekitar Zonasi Sekolah Jangan Lagi Jadi Penonton
- Gunjang-ganjing UKW yang Didanai BUMN, Ketum PWI Pusat: Badai Pasti Berlalu
- Tiga Orang Tewas Tertimbun Longsor, Empat Warga Terluka akibat Gempa di Garut
Cintai Alquran, Sukses Dunia dan Akhirat
SEKAYU, SIMBUR – Pembukaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis atau STQH ke – XXVI Tingkat Kabupaten Muba digelar di Masjid Jami An-Nur Sekayu, Rabu (24/3/21) pagi, diikuti sebanyak 263 peserta dari 14 Kecamatan.
STQH kali ini bertema, “Melalui Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis atau STQH, Kita Wujudkan Masyarakat Muba yang Qurani, Menuju Muba Maju Berjaya 2022”.
H Opi Pahlopi MAg selaku Kabag Kesra Kabupaten Muba dan Ketua Panitia, kegiatan, bahwa STQH ini digelar atas Keputusan Bersama Mendari dan Kemenag tentang usaha peningkatan, penghayatan dan pengamalan Al-Quran, bagi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, serta Keputusan Bupati Muba.
“Para peserta diharapkan mampu mengaplikasikan di lingkungan keluarga masyarakat dan bangsa kita, pada umumnya untuk menegakkan kembali kejayaan islam. STQH juga bertujuan mencari qori dan qoriah yang berkualitas,” harap Opi.
Mereka ini nantinya akan mewakili Kabupaten Muba di tingkat provinsi. “Insya Allah Swt, akan dilaksanakan di Kabupaten OKU Timur pada Mei 2021. Semoga kafilah Muba dapat mewakili Sumsel di tingkat Nasional juga,” tambahnya.
Adapun jumlah peserta 263 orang yang terdiri 15 Kecamatan. Jumlah cabang lomba ada tiga yang terdiri dari, cabang tilawah, cabang hafizh, dan cabang hadist nabi. Acara dilaksanaan selama 5 hari mulai 24 hingga 29 Maret 2021.
Drs Apriyadi selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Muba, membuka pelaksanaan STQH sekaligus mengukuhkan dewan hakim dan juri STQH ke – XXVI tingkat Kabupaten Muba tahun 2021.
“Tema yang dipilih pada STQH kali ini sangat tepat, di era modern yang serba digital sekarang ini,masyarakat sudah terlena dengan dunia maya dan asyik dengan keriuhan media sosial, game dan lainnya,” katanya.
“Mulai dari anak-anak, remaja bahkan orang dewasa, sehingga lupa mengawasi anaknya untuk mempelajari Al-quran. Akhirnya banyak anak-anak yang buta aksara Al-Quran. Ini harus segera diantisipasi sedini mungkin,” jelasnya.
Apriyadi berharap STQH ke – XXVI ini, menjadi momen yang tepat untuk memotivasi masyarakat kita, selalu meningkatkan mental spritual keagamaan, untuk selalu bersama Al-Quran di setiap waktu. “Dengan semakin mencintai dan memahami Al-Quran, kesuksesan akan menyertai kita baik sukses dunia maupun akhirat,” timbangnya.
Apriyadi juga mengatakan, tujuan STQH ini untuk menggali dan memprioritaskan prestasi putra-putri terbaik asli Muba baik qori-qoriah, hafiz-hafizoh, mufassir dan mufasiroh, muhadist dan muhadistah yang dapat berprestasi pada STQH tingkat provinsi bahkan nasional. (red/rel)